SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh masyarakat menghentikan penyemprotan cairan disinfektan ke orang. Sebab, hal itu sangat berbahaya dan dapat berakibat pada kesehatan.
Hal itu disampaikan Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Selasa (31/3/2020). Menurut dia, masih banyak di beberapa tempat, penyemprotan dilakukan pada manusia.
“Saya melihat di desa-desa, banyak sekali penyemprotan. Saya minta, hentikan penyemprotan pada orang, apalagi penyemprotan dilakukan tanpa ada pelindung diri. Itu bisa membahayakan,” kata Ganjar.
Menurutnya, penyemprotan cairan disinfektan kepada manusia, akan berdampak buruk bagi kesehatan. Apabila cairan itu masuk ke hidung kemudian ke paru-paru, maka akan menimbulkan sejumlah penyakit di masa yang akan datang.
“Tolong kalau bisa hindari penyemprotan itu. Kalau memang harus dilakukan, semprotlah di benda-benda mati yang sering dipakai nongkrong atau sering dipegang,” tegasnya.
Penyemprotan di benda mati itupun lanjut Ganjar juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Bahan-bahan yang digunakan untuk menyemprot, harus sesuai standar yang ada.
“Komposisinya harus dikonsultasikan dengan ahli, jangan sampai asal-asalan dan jangan sampai terhirup,” tambahnya.
Apabila dilakukan penyemprotan ruangan, maka ruangan tersebut harus didiamkan selama kurang lebih empat jam. Selama itu, ruangan tidak boleh dimasuki.
“Tunggu sampai empat jam, baru bisa masuk kembali. Itu cukup untuk menetralisir dan menghindari sesuatu yang tidak diinginkan,” terangnya.
Selain itu, Ganjar juga menghimbau masyarakat untuk sering menggunakan masker. Siapapun yang keluar rumah, wajib memakai masker demi melindungi diri dan sekitarnya.
“Kalau terpaksa keluar rumah, tolong pakai masker. Kalau masker sulit dan harganya mahal, tolong buat sendiri pakai kain dan tengahnya dilapisi tisu. Yang penting semua yang keluar ruma harus pakai masker untuk saling melindungi. Saya doakan semuanya sehat terus,” pungkasnya.
Hery Priyono