blank
ASN Disperindag Kota Magelang memantau persediaan bahan pokok di salah satu toko, (Bag Prokompim Pemkot Magelang)

blankMAGELANG(SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang membatalkan aturan pembatasan penjualan dan pembelian beberapa kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) dan komoditas pangan lainnya.

Pembatalan itu berdasarkan instruksi Pemprov Jawa Tengah, yang merujuk pada surat Satgas Pangan Pusat Nomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020, perihal Pengawasan Ketersediaan Bapokting.

Selanjutnya,  disusuli surat dari Kepala Satgas Pangan Pusat Nomor B/1994/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020 perihal Surat Pemberitahuan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, Catur Budi Fajar Sumarmo menerangkan, pemerintah belum perlu melakukan pembatasan terhadap pembelian bapokting dan komoditas pangan lainnya.

Karena, saat ini masyarakat telah memaklumi dan memahami kondisi yang diakibatkan adanya pendemi corona virus disease (Covid-19).
‘’Mekanisme setiap transaksi pembelian diserahkan kepada pelaku usaha,’’ katanya kemarin.

Catur menegaskan, masyarakat sekarang sudah memahami dan tidak panik.  Karena, ketersediaan sembako relatif aman sampai awal puasa nanti, dan hal ini diharapkan sampai lebaran nanti.
‘’Semua masih dalam pantauan dan tersedia,’’ tegas Catur.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Magelang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang mengeluarkan surat edaran (SE) tentang Penjualan Bapokting dan Komoditas Pangan lainnya. SE bernomor 510/520/250 tertanggal 18 Maret 2020 itu berisi imbauan pembatasan setiap transaksi pembelian untuk kepentingan pribadi.

Kebutuhan pokok penting yang sebelumnya dibatasi antara lain beras maksimal pembelian 10 kilogram, gula pasir maksimal 2 kilogram, minyak goreng maksimal 4 liter dan mi instan 2 dus. (pro)

Editor : Doddy Ardjono