MAGELANG (SUARABARU.ID)- Dampak dari penyebaran virus corona, PMI Kota Magelang belakangan ini mengalami kekurangan stok darah. Salah satu penyebabnya muncul kekhawatiran warga tertular virus tersebut saat berdonor.
Ketua PMI Kota Magelang Sumartono mengatakan, sebelum pendemi virus corona, sekitar 20-30 orang setiap hari donor ke Unit Donor Darah (UDD) PMI setempat.Namun belakangan yang datang tidak sampai 5 pendonor.
‘’Pendonor berkurang sejak merebak virus corona. Sehari biasanya 20-30 orang, tapi akhir-akhir ini tidak sampai 5 orang per hari,’’ katanya, Senin (23/3).
Sebaliknya, lanjut Inspektur Kota Magelang itu, jumlah permintaan darah tetap banyak setiap hari. Permintaan mayoritas dari pasien-pasien di RSUD Tidar Kota Magelang, bahkan dari Kabupaten Magelang dan Temanggung. ‘’Persediaan darah sangat kritis saat ini, sementara permintaan tetap banyak,’’ ungkapnya.
Terkait itu, pihaknya menggelar aksi donor darah, salah satunya di Gedung Inspektorat komplek kantor Pemkot Magelang, Senin (23/3/2020). Selain itu, rutin mengirim sms ajakan atau jadwal berdonor bagi pendonor aktif PMI Kota Magelang.
Sumartono memastikan saat menggelar kegiatan donor darah maupun donor di kantor PMI Kota Magelang tetap dengan protokoler yang ketat. Seperti penggunakan alat kesehatan yang steril, alat pengaman diri (APD) bagi petugas dan lainnya.
Sementara itu, terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona, PMI Kota Magelang telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah titik strategis. Antara lain sekolah, perkantoran, masjid dan fasilitas umum lainnya.
‘’Permintaan penyemprotan terus mengalir, tapi kami prioritaskan fasilitas umum, sekolah, masjid dan lainnya. Kami tidak bisa melayani permintaan penyemprotan untuk kepentingan pribadi,’’ terangnya.
Setiap sehari setidaknya 20 relawan yang diterjunkan untuk penyemprotan. Dia mengimbau masyarakat untuk bisa melakukan penyemprotan mandiri, dengan membuat cairan disinfektan sendiri. (pro)
Editor : Doddy Ardjono