blank
Ketua DPRD Kebumen H Sarimun didampingi Wakil Bupati H Arif Sugiyanto memimpin rapat dengar pendapat di Komisi B DPRD. (Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Hingga saat ini ditemukan pasien dalam pemantauan (PDP) corona sebanyak 7 dan 30 orang dalam pemantauan (ODP). Ketujuh pasien PDP itu dirawat di RSUD dr Soedirman (RSDS) Kebumen, RSUD Prembun dan rumah sakit di Gombong, sedangkan 30 ODP dirawat di berbagai Puskesmas.

DPRD Kebumen pun meminta kepada eksekutif mempersiapkan diri dengan menyediakan anggaraan yang memadai. Kepada pengelola  RSUD dr Sudirman (RSDS) Kebumen dan RSUD Prembun diharapkan bersiap serta tidak boleh menolak pasien.

Hal tersebut terungkap dari dengar pendapat yang digelar di Ruang Rapat Komisi B Lantai 2 DPRD Kebumen Jalan Pahlawan, Rabu (18/3). Rapat dipimpin Ketua DPRD Kebumen H Sarimun Sy didampingi Ketua Komisi B Solatun serta anggota Komisi B.

Dari jajaran eksekutif hadir Wakil Bupati H Arif Sugiyanto SH, Sekda H Ahmad Ujang Sugiono SH, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) dr HA Dwi Budi Satrio MKes, Kepala RSDS dr Widodo Suprihantoro dan Kepala RSUD Prembun dr Iwan Danardono. Hadir pula Asisten I Sekda Drs H Hery Setyanto, Sekretaris DPRD Drs Dwi Suliyanto MSi, Staf Ahli Bupati dr Hj Rini Suprapto MM serta kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Aden Andri Susilo.

Sekretaris Komisi B Fitria Handini pada kesempatan pertama langsung menanyakan apakah Pemkab Kebumen telah membentuk Satuan Gugus Tugas Penanganan Corona dan Covid 19. Pihaknya juga meminta penjelasan SOP penanganan corona, serta berapa anggaran yang telah disiapkan untuk menangani pandemi global yang sudah di depan mata itu.

blank
Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dan Wakil Bupati Arif Sugiyanto serta Forkompinda memimpin rakor penanganan corona.(Foto:SB/Komper Wardopo)

Sedangkan Ketua DPRD Sarimun yang juga berasal dari Prembun mempertanyakan kesiapan RSU Prembun. Mengingat rumah sakit tersebut  tipe kecil dan belum memilik tenaga medis yang mencukupi. Namun bila memang mendesak dan diperlukan mau tidak mau harus siap menampung pasien.

Wakil Bupati Arif Sugianto menjelaskan berbagai upaya penanangan wabah  virus corona. Mula rapat secara maratonsemua sektor, menghentikan kegiatan car free day, meliburkan pelajar dan mahasiswa, membatalkan atau menunda kunjungan pariwisata keluar daerah terdampak serta penyemprotan disinfektan di masjid, gereja, kantor pemerintah hingga Polres dan Gedung DPRD. Tenaga penyemprotan melibatkan BPBD, Dinkes, PMI dan sukarelawan. Salah satu kendala saat ini yakni Pemkab belum memiliki alat pendekteksi awal corona.

Kadinkes Budi Satrio melaporkan, saat ini jumlah PDP mencapai 7 orang. Jumlah ODP ada 300 orang dari seluruh Puskemas.  Adapun rumah sakit yang disiapkan menjadi rujukan yaitu RSUD Kebumen sudah siap menerima pasien PDP dan ODP. Pihaknya juga telah memeriksa 14.000 penumpang KA yang turun di Kebumen, menerima manifes atau data penumpang penerbangan dari bandara Yogyakarta, Solo dan Semarang, serta dari stasiun KA. Menyinggung anggaran penanganan corona, dengan menyisihkan atau mengalihkan kegiatan di APBD Rp 700 juta serta dari CSR Rp 400 juta dan jumlah total Rp 3,5 miliar.

Direktur RSDS dr Widodo menyebutkan, pihaknya telah siap menjadi rujukan pasien penanganan corona serta menyediakan anggaran Rp 4,4 miliar. Saat ini ada tujuh kamar disiapkan untuk pasien. Jika jumlah pasien meningkat signifikan, seluruh Bangsal Kenanga akan dipakai untuk ruang isolasi penanganan corona.

Sehari sebelumnya Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dan Forkoimpinda juga menggelar rakor sekaligus jumpa pers penanganan virus corona di ruang Transit Pendapa Kabupaten. Bahkan Bupati juga melakukan teleconference dengan Gubernur Ganjar Pranowo terkait penanganan corona di Kebumen.

Komper Wardopo