blank
Kasi Pengembangan Promosi dan Sarana Perdagangan Disperindag Grobogan, Sigit Adiwibowo bersama tim dari Satreskrim Polres Grobogan saat mendatangi sebuah apotek untuk mengecek stok masker penutup hidung. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Dampak virus corona yang mewabah hampir di seluruh dunia membuat beberapa stok kebutuhan pokok berkurang di beberapa wilayah. Tak terkecuali di Kabupaten Grobogan.

Di wilayah ini, warga mengalami kesulitan dalam pembelian gula pasir dan masker penutup hidung. Pasalnya, stok gula berkurang di pasaran dan masker di beberapa apotek mengalami kekosongan.

Hal itu diketahui saat dilakukan inspeksi mendadak di beberapa toko sembako, minimarket dan juga apotek. Sidak ini dilakukan bersama antara pihak kepolisian dari Polres Grobogan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Grobogan, Kamis (5/3/2020).

Sidak dilakukan di beberapa minimarket, toko grosir sembako dan beberapa apotek di Kota Purwodadi. Dalam sidak ini dipimpin Sigit Adiwibowo, Kasi Pengembangan Promosi dan Sarana Perdagangan Disperindag Grobogan.

Menurut Sigit, dalam sidak ini ditemukan stok gula pasir yang berkurang di sejumlah toko grosir sembako dan minimarket.

“Meski stok mereka (penjual-red) berkurang, namun konsumen dalam pembeliannya tidak dibatasi jumlahnya. Berbeda dengan di minimarket tertentu, warga yang berbelanja di minimarket dibatasi dalam pembelian gula pasir,” ujar Sigit.

Sementara untuk masker penutup hidung, Sigit mengungkapkan saat sidak berlangsung di beberapa apotek didapati kekosongan stok masker.

“Kalau untuk stok masker di beberapa apotek yang kami datangi tadi sedang kosong,” ujar Sigit.

Harga Gula Pasir Naik 

Akibat berkurangnya stok gula pasir di pasaran wilayah Kabupaten Grobogan, menyebabkan harga komoditi tersebut melambung ke angka Rp 16.000-17.000 per kilogramnya.

blank
Tim gabungan mengecek stok gula pasir di sebuah gudang minimarket di Kota Purwodadi. Foto : Hana Eswe

Kenaikan harga ini didapati para penjual di Pasar Umum Wirosari, Godong dan Gubug. Biasanya, mereka menjual sesuai harga eceran tertinggi yang ditetapkan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI, yakni Rp 12.500 per kilogram.

“Mulai naik harganya, awal Maret kemarin,”jelas Sigit.

Sementara, stok masker di beberapa apotek sudah kosong diserbu pembeli pasca pemberitahuan adanya dua WNI yang positif terdeteksi virus corona.

Sigit menerangkan, guna mengantisipasi kelangkaan dua jenis barang ini, hasil sidak tersebut akan dilaporkan ke Disperindag Propinsi Jawa Tengah untuk segera ditindaklanjuti.

Hana Eswe-Wahyu