GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Semburan air bercampur lumpur sejak Jumat (28/2/2020) dan berlanjut hingga Sabtu (29/2/2020) menjadi pusat perhatian Bupati Grobogan, Sri Sumarni.
Usai melakukan pelantikan anggota PPK yang diselenggarakan KPU Grobogan, Sri Sumarni bergegas menuju ke lokasi kejadian di Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Sabtu (29/2/2020).
Dalam tinjauannya, Sri Sumarni menjelaskan, Dinas Energi Sumberdaya dan Mineral (ESDM) Propinsi Jawa Tengah dimintah segera melakukan langkah cepat guna penghentian semburan ini.
“Kita minta ESDM bekerja cepat. Jangan sampai nanti semburan membesar seperti kasus di Lapindo,” kata Sri Sumarni.
Dikatakan Sri Sumarni, material yang keluar dari semburan mengeluarkan aroma gas, sehingga dirinya meminta warga menjauh dari lokasi semburan.
“Saya minta warga jangan dekat-dekat demi keamanan. Saya juga sudah langsung memerintahkan kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup-red) untuk koordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Jateng supaya segera ditangani, khawatir jadi kayak lapindo tapi semoga tidak,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Grobogan, Endang Sulistyaningsih menjelaskan, semburan yang terjadi ini keluar dari pipa proyek pengeboran pembuatan sumur di petak persawahan milik Ponpes Yatama Karanganyar.
“Penghentian semburan campuran air, lumpur, pasir beraroma gas diperkirakan memerlukan tim khusus dan pekerjaan memerlukan beberapa hari,” jelasnya.
HANA ESWE-Wahyu