WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Rencana keberangkatan umroh Bupati Eko Purnomo SE MM beserta keluarga tertunda. Hal ini lantaran terkena imbas pelarangan umroh dan wisata sementara yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi.
“Ya kabarnya Bupati Wonosobo ikut tertahan di Jakarta dan belum jadi berangkat umroh. Jadi memang belum sempat terbang menuju Jeddah,” terang Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Wonosobo, Sabtu (29/2).
Pembatalan tersebut dilakukan oleh biro umroh yang memberangkatkan Bupati Wonosobo dan rombongan. Eko bersama orang satu bus harus tertahan akibat adanya larangan yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi secara mendadak.
“Kita belum tahu. Saat ini beliau masih menunggu kepastian disana. Apakah bisa tetap diberangkatkan atau tidak. Pemerintah Indonesia kan sekarang tengah melakukan loby secara intensif,” jelas Satriyatmo saat dihubungi melalui sambungan telfon.
Diketahui Bupati Wonosobo, Eko Purnomo pada Rabu (26/02) pagi berangkat dari Wonosobo menuju Jakarta. Terhitung sudah beberapa hari Bupati dan keluarga tertahan di Jakarta. Dan masih menunggu kepastian pemberangkatan umroh.
Padahal, diketahui bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena imbas larangan umrah sementara yang dikeluarkan Arab Saudi kemarin. Aturan penangguhan umrah tersebut dirilis oleh Kerajaan Arab Saudi pada Kamis (27/2) dini hari. Rilis tersebut menyampaikan larangan sementara warga negara asing yang ingin masuk ke Arab Saudi dalam rangka ibadah umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah.
Selain berhenti mengeluarkan visa umrah, Saudi juga menyetop pemberian visa wisata bagi wisatawan asing yang berasal dari negara-negara yang memiliki kasus virus corona.
Sementara itu, Kasi Umroh dan Haji Kemenag Wonosobo, Drs H Mahbubillah MAg menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti terkait gagalnya Bupati Wonosobo berangkat umroh. Sebab urusan umroh langsung dihandle oleh biro umroh masing masing. Sehingga ada berapa warga Wonosobo yang tengah melaksanakan ibadah umroh itu dirinya tidak mengetahui secara pasti.
“Soal umroh, Kemenag Wonosobo hanya memberikan keputusan sepenuhnya pada biro. Soal data siapa saja yang berangkat saya juga kurang paham,” katanya.
Muharno Zarka-Wahyu