JEPARA(SUARABARI.ID) – Walaupun jumlah pasitinya tidak diketahui, namun dari 35 kamera yang dipasang oleh Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH), masih menangkap keberadaan macan tutul Jawa (Phantera Pardus Melas) di lereng Muria. Walaupun jumlahnya semakin berkurang akibat kebakaran hutan pada tahun 2006.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PMPH Shokib saat bersama Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi, Dandim 0719 Jepara Letkol Arm Suharyanto, dan masyarakat pecinta lingkungan melakukan penanaman pohon keras dan melepas ratusan satwa burung di kawasan Muria, pada Kamis (27/2/2020) pagi.
Lokasi penanaman dilakukan di area Palu Ombo yang merupakan lokasi lahan kosong bekas kebakaran hutan tahun 2006 lalu. Semula menurut Sochib lokasi ini merupakan tempat habitat macan tutul Jawa dan aneka burung.
Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Jepara Dian Kristiandi mengajak masyarakat untuk menghijauan kembali kawasan lereng Muria sebagai habitat macan tutul Jawa. Sebab kawasan pegunungan Muria yang meliputi Kabupaten Jepara, Kudus dan sebagian Kabupaten Pati merupakan salah satu kawasan perkembangan hewan yang dilindungi ini.
Dengan penghijauan ini diharapkan dapat membangun kawasan bagi macan tutul Jawa agar membentuk habitat baru. “Dengan tanaman keras ini, diharapkan dapat memberi ruang kepada hewan liar agar bisa berkembang biak dan mencari makanan. Termasuk burung-burung yang dilepas ke alam bebas,” Ujar Dian Kristiandi
Sementara Dandin 0719 Jepara, Letkol Arm Suharyanto mengajak masyarakat bukan saja mau menanam tetapi yang terpentiung adalah menjaga dan merawat tanaman yang baru saja ditanam bersama.
“Sangat sulit rasanya tanaman ini bisa tumbuh dan berkembang tanpa perawatan yang baik. Apalagi jika musim kemarau tiba,” ujar Suharyanto.
Kesadaran bahwa kita menanam dan merawat tanaman ini untuk anak cucu dan generasi mendatang harus kita tumbuhkan. Sebab alam dan lingkungan diberikan oleh Tuhan bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi yang akan datang, tambah Dandim 0719 Jepara.
Hadi Priyanto