Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Tegal Berkurang

245
0
blank
PRASASTI - Bupati Tegal Umi Azizah menandatangani prasasti Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) 2019.

SLAWI (SUARABARU.ID) – Kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Tegal telah berkurang dari semula 244,14 hektare menjadi 167,59 hektare, atau menyusut 76,55 hektare. Keberhasilan tersebut merupakan realisasi dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) 2019 yang menelan biaya Rp 14,5 miliar.

“Dari anggaran tersebut telah berhasil merampungkan kawasan kumuh di 14 desa di empat kecamatan. Namun, kita masih memiliki pekerjaan rumah menuntaskan 167 hektare lebih kawasan permukiman kumuh. Mudah-mudahan pada 2024 mendatang bisa benar-benar tuntas,” ungkap Bupati Tegal Umi Azizah saat Peresmian dan Serah Terima Hasil Pelaksanaan Program Kotaku 2019 di Desa Slawi Kulon, akhir pekan lalu.

Adapun 14 desa yang menerima bantuan adalah Desa Slawi Kulon, Kalisapu, Tegalandong, Tembok Banjaran, Tembok Luwung, Harjosari Kidul, Harjosari Lor, Pesarean, Kebasen, Karanganyar, Grogol, Yamansari, Pepedan, Kebasen dan Adiwerna.

Menurut Umi, pencapaian program ini adalah berkat kerja kolaboratif pembangunan sarana prasarana permukiman bantuan dari pemerintah lewat Kementerian PUPR kepada masyarakat di 11 desa yang menerima bantuan. Karena itu pelaksanaan program Kotaku dapat berjalan lancar, selesai tepat waktu, tepat mutu dan hasilnya bermanfaat bagi warga dan lingkungan.

Setelah diterimanya hasil pembangunan fisik dari BKM kepada Satker dan dari Satker kepada pemerintah desa, Umi berharap kepada Kepala Desa untuk dapat memelihara sarana prasarana tersebut, sehingga fungsi dan manfaatnya berkelanjutan. Jangan sampai program ini sudah berakhir kemudian dibiarkan begitu saja. “Mari bersama-sama merawat, menjaga, memelihara dan mempercantik lingkungan ini supaya semakin indah, bersih dan menyenangkan,” pesannya.

Nur M