JEPARA (SUARABARU.ID ) – Air, udara, tanah dan energi, tempat perusahaan anda berpijak dan beroperasi semua adalah pinjaman dari anak cucu kita. Karena itu setiap elemen masyarakat harus taat terhadap setiap regulasi terkait pengelolaan lingkungan hidup, termasuk perusahaan. Ketaatan ini mesti dijaga dan tugas kita adalah menanam agar anak cucu kita nanti bisa memetik buah yang baik.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, ketika menyerahkan penghargaan Proper Emas dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) tahun 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan oleh Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden belum lama ini kepada General Manager PLN TJB Rachmat Azwin. Turut hadir menyaksikan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dan Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini
Sementara Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan, prestasi yang diperoleh ini merupakan hasil dari upaya kolaborasi yang baik antara PLN dengan masyarakat. “Bagi kami penghargaan ini sangat penting sebagai legitimasi atas misi PLN untuk menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan,” ungkap Zulkifli.
Zulkifli menambahkan bahwa pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat dari korporasi untuk senantiasa menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dengan aman, bersih, dan efisien serta memberdayakan masyarakat sekitar.
Sedangkan General Manager PLN TJB Rachmat Azwin mengungkapkan rasa bangganya menjadi unit PLN pertama meraih proper emas. “Terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi. Atas kerja keras dan perjuangan bersama kita bisa menjadi unit PLN pertama meraih proper emas.” jelas Azwin.
Diungkapkan, PLN TJB telah melakukan berbagai program inovasi sumber daya diantaranya pengendalian pemakaian make up water yang mampu menurunkan pemakaian air hingga 170 ribu m3. Juga efisiensi energi sebesar 6 juta Giga Joule dengan modifikasi seal plate pada peralatan penyaring sistem pendingin turbin,
Menurut Rachmat Azwin, melalui modifikasi sistem kendali pompa injeksi di boiler PLN TJB juga mampu melakukan penurunan beban pencemaran air sampai 3,7 ton polutan, Pemanfaatan limbah intake menjadi pakan ternak mengurangi limbah Non B3 hingga 48 ton. “Sementara dengan modifikasi SWRO menjadi BWRO pada proses desalination plant bisa mengurangi limbah B3 sebesar 176 ribu ton. Selain itu, PLN TJB berhasil melakukan penurunan emisi udara hingga 3,2 ribu ton SOx, 853 ton NOx, dan 661 ribu ton CO2e melalui program optimalisasi dedicated vessel,” ungkap Rachmat Azwin.
Diungkapkan pula di bidang keanekaragaman hayati PLN TJB telah melakukan kegiatan berupa transplantasi lamun di perairan Pulau Panjang dengan metode jangkar dengan luasan konservasi mencapai 2070 m2 Juga pemanfaatan terumbu karang buatan yang berhasil meningkatkan jumlah karang langka hingga lebih dari 3.800 koloni.
Selain itu, budidaya rajungan dengan metode In Situ yang merupakan pertama kalinya diterapkan di Indonesia, berhasil melepaskan 4,3 juta bibit ke laut lepas. Dalam upaya pemberdayaan masyarakat PLN TJB mampu meningkatkan pendapatan nelayan hingga Rp. 4,7 juta per bulan melalui program Juara Mik Pantura dan peningkatan perekonomian masyarakat ring satu hingga Rp. 2,3 juta per bulan melalui program Dotuman Angon dengan pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik dan biogas.
Hadi Priyanto