JEPARA(SUARABARU.ID) – Wakil Ketua DPRD Jepara, Nuruddin Amin memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan di dua pabrik yang 30 orang karyawannya baru kembali ke Jepara akhir bulan Januari setelah libur imlek. Namun menurut Nuruddin Amin pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan terhadap mereka. “Bahkan yang tinggal serumah dengan para TKA yang baru kembali ke Jepara juga harus diperiksa melalui laborat,” ujarnya
Dua perusahaan dengan fasilitas Penanaman Modal Asing ini diketahui memiliki TKA asal Tiongkok cukup banyak. PT Jiale Indonesia Textile memiliki tenaga kerja asal Tiongkok sebanyak 64 orang. Dari jumlah tersebut, 29 orang di antaranya sempat pulang ke Tiongkok pada bulan Januari lalu, untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Sedangkan 35 sisanya tetap berada di Jepara.
Dari jumlah 29 TKA yang pulang ke Tiongkok, 25 diantaranya sudah kembali ke Jepara. Sedangkan 4 sisanya masih berada di negerinya. Sedangkan PT. DCP Travelling Products di Kecamatan Mayong terdapat 12 TKA asal Tiongkok. Sebanyak 6 orang pulang merayakan Imlek. Hingga saat ini, 5 orang sudah kembali ke Jepara dan 1 orang masih berada di Tiongkok.
Menurut Nuruddin Amin, pemeriksaan laboratorium itu perlu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan TKA yang baru kembali ke Jepara akhir Januari dan bahkan awal Februari. Sebab masa inkubasi virus korona adalah 14 hari,” ujar Nuruddin Amin kepada Wartawan SuaraBaru.Id Selasa sore (4/2-2020) saat diminta tanggapannya terkait dengan banyaknya TKA asal Tiongkok yang baru saja kembali bekerja di sejumlah perusahaan di Jepara.
Pemeriksaan dengan tensimeter, suhu tubuh, dan wawancara oleh petugas medis dari Puskesmas dan DKK dengan peralatan seadanya menurut Nuruddin Amin tidak cukup lengkap untuk memberikan kesimpulan negatif atau postif dari virus korona.
“Perlu pemeriksaaan laboratorium dengan melibatkan dokter ahli dan peralatan yang lengkap. Sebab virus korona adalah virus jenis baru yang penyebaran cukup cepat,” ujar politisi PKB ini. Karena itu, 230 orang lebih WNI yang dievakuasi dari Tiongkok harus di karantina di Natuna selama 14 hari. Walaupun mereka telah dinyatakan sehat, tambah Ketua DPC PKB Jepara ini.
Apalagi menurut Gus Nung, badan kesehatan PBB yaitu World Health Organization (WHO) juga telah menyatakan wabah virus korona ini sebagai darurat kesehatan global. “Karena itu kita harus hati-hati dan cermat dalam menangani TKA asal Tiongkok ini. Presiden juga sudah melarang penerbangan langsung dari dan ke China, termasuk impor hewan hidup dari China mulai besuk ,” ungkapnya.
Perlu Data Valid Tenaga Kerja Asing
Menurut Nuruddin Amin, dinas yang membidangi ketenagakerjaan harus memiliki data yang akurat tentang perusahaan mana saja yang karyawannya baru saja kembal dari Tiongkok pada akhir Januari dan bahkan awal Februari. “Ini juga dalam rangka untuk melindungi TKA dan juga memberikan jaminan kenyamanan kerja bagi karyawan serta perlindungan kesehatan kepada semua tenaga kerja,” tutur Nuruddin Amin.
Disamping itu menurut Ketua DPRD Jepara ini perlu ada data lengkap tenaga kerja asing yang ada di Jepara. Sebab dengan dibukanya kran investasi, banyak PMA yang melakukan investasi di Jepara, termasuk yang ada di PLTU Tanjungjati B.“ Karena itu perlu data rinci dan valid terkait dengan keberadaan mereka di Jepara. Jangan sampai mereka bekerja dengan menggunakan visa turis,” ungkap Gus Nung. Termasuk juga perlu diteliti secara cermat surat kawinnya, jika ada karyawan laki-laki dan perempuan yang tinggal serumah, tambah Gus Nung.
Hadi Priyanto