WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Tim dari Badan Geologi Bandung Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), melakukan penelitian terhadap kemunculan bencana tanah ambles di Dusun Jetis RT 2/RW 2, Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Selama melakukan tugas penelitian, mereka mendapatkan pendampingan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, langkah penelitian terhadap tanah ambles tersebut, dilaksanakan mulai Jumat (24/1). Mereka melakukan serangkaian tindakan survai geologis struktur lapisan tanah, dengan melaksanakan kajian teknis di lokasi, untuk mengumpulkan data dari lapangan.
Dalam tindakan penelitiannya tersebut, sekaligus dilakukan pemetaan atau mapping area dari udara, berikut mengadakan penyelidikan subsurface (di bawah permukaan) hingga kedalaman 10 sampai 12 Meter. Hasil dari serangkaian tindakan penelitian di lokasi ini, nantinya akan dilaporkan dan diolah lebih lanjut kajian detailnya, bersama para ahli gelogi di Pusat Data Badan Geologi di Bandung.
Kelak, dokumen hasil analilis teknisnya setelah selesai digarap, akan disampaikan pula kepada Pemkab Wonogiri. ”Untuk dijadikan pedoman dalam mengambil tindak lanjut mitigasi bencana, agar kemungkinan dampak dari kejadian tanah ambles tersebut tidak memberikan resiko atau membahayakan terhadap warga masyarakat.
Kabupaten Pacitan
Sementara itu, Bupati Pacitan, Indartato, bersama pimpinan dinas terkait, melakukan peninjauan ke lokasi bencana tanah ambles di Dusun Krajan, Desa Mantren, Kecamatan Punung. Bupati minta, agar didatangkan ahli geologi guna melakukan penelitian terhadap bencana tanah ambles berdiameter 5 Meter yang menimbulkan lubang bumi yang dalam tersebut.
Bupati dalam penijauannya tersebut juga memberikan arahan agar ada langkah pengamanan lokasi, dalam upaya mengantisipasi terhadap keselamatan warga. Bersamaan dengan turunnya hujan deras, telah pula memberikan dampak ambles pada ruas jalan di Dusun Petung, Desa Tinatar yang merupakan jalur tembus antarkabupaten antarprovinsi, Pacitan (Jatim)-Wonogiri (Jateng).
Badan Penanggulangan Benana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, melaporkan, dalam kurun waktu sepekan terakhir ini, setidaknya ada lima kecamatan yang dilanda bencana. Lima wilayah kecamatan di Kabupaten Pacitan yang dilanda bencana terkait dengan cuaca ekstrem belakang ini, meliputi Kecamatan Arjosari, Nawangan, Bandar, Punung dan Tulakan. Jenis bencananya berupa tanah longsor, tanah ambles, angin kencang yang merobohkan puluhan pohon dan merusak rumah warga.
Bambang Pur