BLORA (SUARABARU.ID) – Nasib Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Sri Naning Wahyu Kurniawati, warga Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Blora, Jawa Tengah, mengundang simpati pejabat Pemkab setempat.
Simpati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) itu, Senin (20/1/2020), diwujudkan dengan hadirnya Wakil Bapati, H Arief Rohman, datang ke rumah Suparmi, orang tua Sri Naning untuk membantu urus gaji selama 12 tahun.
Mendampingi Wabup Blora, bersama pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Purwadi, Kepala Desa Plosorejo, Muslih serta staf Disperinnaker setempat.
Purwadi menjelaskan, kehadiran Pemkab ke rumah Suparmi, selain memberi motivasi untuk tetap semangat kepada mantan TKW Sri Naning, juga berusaha membantu mengurus gaji yang masih tersimpan di majikannya.
“Sri Naning tidak menuntut apa pun, selain hak gajinya selama 12 tahun bekerja sebagai TKW di Arab Saudi,” jelas Purwadi.
Pemkab, lanjutnya, segera mungkin akan mengkomunikasikan mengurus gaji Sri Naning, yakni melalui Badan Nasional Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Selain itu, ada salah satu saudara Sri Naning yang saat ini masih berada di Arab Saudi sebagai TKW, sehingga ini nantinya bisa membantu urus soal gaji itu kepada majikan.
“Ada saudara Sri Naning yang kini masih jadi TKW di Arab Saudi, mudah-mudahan besok bisa bantu-bantu,” tambah Purwadi.
Dibawa Majikan
Sri Naning Wahyu Kurniawati sendiri, mengaku tidak ingin menuntut apa pun selain gaji yang tersimpan di majikannya selama 12 tahun, dengan perkiraan mencapai Rp 370 juta.
Diberitakan sebelumnya, sempat hilang kontak (komunikasi) selama 13 tahun, bahkan sempat pasrah keberadaan putri keduanya, Sri Naning Wahyu Kurniawati (29), kini Suparmi (45), kembali bisa memeluk putri yang dirindukannya.
Mantan TKW itu pulang dalam kondisi segar bugar, setelah dijemput keluarga bersama Kepala Desa Plosorejo, dan pejabat Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Blora, di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (9/1/2020).
Dibeber Suparmi, sudah selama 13 tahun putus komunikasi dengan sang anak, bahkan tidak ada informasi sama sekali keberadaan putri keduanya itu.
Selama ini pula, Suparmi sudah tiga kali bolak balik ke Jakarta, menjual ternak untuk mencari keberadaan anaknya ke salah satu PT yang bergerak di bidang jasa tenaga kerja.
Diungkapkan anaknya bekerja sebagai TKW di Arab Saudi, sudah sejak tahun 2006 bekerja di negara Timur Tengah, setelah lulus Madrasah Tsanawiyah (Mts), daftar menjadi TKW di Arab Saudi.
Sri Naning mengungkapkan, dia kabur dari rumah tempat bekerja, karena sempat bertengkar dengan majikannya, dan ditemukan anggota Polisi di Masjidil Haram, Kota Suci Mekah.
Sri Naning Wahyu Kurniawati sengaja kabur ke Masjidil Haram, dan ditemukan Polisi disana, diakuinya untuk tujuan menghibur diri.
Oleh Polisi, Sri Naning sempat ditanya mau pulang ke rumah majikan atau ke Indonesia, dijawabnya ingin ke Indonesia, akhirnya diantar ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) setempat.
Sri Naning mengungkapkan, selama 13 tahun bekerja tidak pernah diperlakukan buruk oleh majikan dan keluarganya. Dia digaji rutin, karena tidak punya tempat nabung, uang dititipkan pada majikan, ungkapnya.
Di Bandara Soekarno-Hatta, Sri Naning seperti orang bingung, tidak membawa apa-apa, hanya pakaiannya yang dikenakan saat itu. Sri Naning sempat lupa wajah orang tuanya, setelah dijelaskan Kades Muslih, mereka langsung menangis semua.
Wahono/mm