MAGELANG (SUARABARU.ID)– Pemkot Magelang secepatnya akan mendirikan posko penanggulangan bencana, menyusul makin seringnya hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ini.
Posko itu melibatkan berbagai OPD terkait. Antara lain Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Dinas Kesehatan, RSUD Tidar, RSUD Budi Rahadu dan Bagian Kesra.
‘’Kepada lurah dan camat serta OPD terkait untuk waspada terhadap bencana alam di tengah cuaca yang cukup ekstrem ini,’’ ujar Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono kemarin.
Hujan deras yang turun beberapa hari ini menyebabkan sejumlah lokasi di Kota Magelang longsor dan sungai meluap. Peristiwa itu terjadi sejak Senin (15/1).
Lima lokasi bencana alam tersebar di wilayah Kecamatan Magelang Utara meliputi Kelurahan Kedungsari dan Potrobangsan.
Di Kedungasari, luapan Kali Manggis menyebabkan jalan dan kampung terendam. Wilayah yang terdampak antara lain di RW 5, 6, 7 dan RW 8. Peristiwa itu tidak berlangsung lama dan arus sungai normal kembali.
Kemudian di RT 6 dan RW 2 Kedungsari, jalan menuju rumah khusus (rusus) ambrol. Jalan ini sebelumnya sudah retak sehingga mudah longsor setelah hujan deras. Sementara di Kelurahan Potrobangsan, hujan juga menyebabkan debit air Kali Bening meningkat. Luapan air meluber hingga masuk ke rumah warga.
Selain itu, tebing talud longsor di samping rumah warga atas nama Asep di RT 8 RW 4. Material longsor selebar sekitar 6 meter itu sempat menutup jalan kampung setempat, namun g tidak ada korban jiwa.
Di Kelurahan Kramat Selatan, tebing longsor dengan lebar 4 meter dan kedalaman 5 meter. Akses jalan dari perempatan Sanden ke utara sempat ditutup karena jembatan sedikit ambles akibat kejadian itu.
Terkait itu, Sekda menerangkan, komponen terkait sudah meninjau ke lokasi dan melakukan penanganan. Warga dibantu TNI, Polri dan relawan juga melakukan kerja bakti.
Mengenai meluapnya Kali Manggis, Wali Kota Sigit Widyonindito menjelaskan, air sungai meluap karena sedimennya menumpuk. Dirinya sudah berkomunikasi dengan pihak yang berwenang atas peristiwa yang terjadi di Kedungsari.
‘’Sedimennya (Sungai Manggis) harus dilihat, jangan sampai numpuk. Kalau numpuk tidak dibersihkan debit air akan naik. Harapan saya penanggungjawabnya punya kepekaan, (sungai) lewat di tengah (permukiman) tapi tidak dipelihara, penduduk sekitar jadi korban,’’, tegasnya. (pro)
Editor : Doddy Ardjono