Jembatan Gantung Sucipto Suwigo
Pj Gubernur Jateng Nana Soedjana ( nomor dua dari kanan depan , red)didampingi Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis dan Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto dan rombongan saat melintasi Jembatan Progo Sucipto Suwigo, kamis (9/1/2025). Jembatan baru tersebut menghubungkan Kota Magelang dengan wilayah Kabupaten Magelang. Foto:W. Cahyono

MAGELANG (SUARABARU. ID) Jembatan gantung yang menghubungkan antara Kampung Ngembik Lor, Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang dengan Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan,Kabupaten Magelang yang sering dikenal dengan istilah  jembatan “Indiana Jones” resmi menjadi Jembatan Progo Sucipto Suwigo.

Peresmian penggunaan Jembatan Progo Sucipto Suwigo dilakukan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana Kamis ( 9/1/2025), setelah proses pembangunan jembatan permanen di atas Sungai Progo tersebut selesai pada akhir Desember 2024 keamrin.

Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan,pemberian nama Jembatan Progo Sucipto Suwigo, sebagai bentuk penghargaan kepada (Alm) Sucipto Suwigo yang mempunyai  peranan penting, yakni mempunyai ide membangun jembatan gantung beberapa puluh tahun silam.

Jembatan Gantung Sucipto Suwigo
Jembatan gantung di atas Sungai Progo yang menghubungkan antara Kampung Ngembik Lor, Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang dengan Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan,Kabupaten Magelang yang sering dikenal dengan istilah jembatan “Indiana Jones”, sebelum dibangun dengan jembatan yang permanen.foto: W. Cahyono

“ Jembatan ini diberi nama Jembatan Progo Sucipto Suwigo, karena dulu pak Sucipto mempunyai ide membangun jembatan gantung untuk kemanusiaan. Yakni, membantu anak sekolah dan para pedagang bisa melintasi dari wilayah Kabupaten Magelang ke Kota Magelang atau sebaliknya,”kata Nana.

Nana menambahkna, dalam pembangunan jembatan permanen  yang ada di atas Sungai Progo tersebut,  merupakan kolabaorasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jateng serta Pemkab Magelang dan Pemkot Magelang.

“Pemerintah Pusat memberikan bantuan anggaran untuk  kerangka jembatan, semerntara Pemerintah Provinsi Jawa Tenhgah membantu dalam pembangunan konstruksi bawah jembatan.Sedangkan, Pemkab Magelang dan Pemkot Magelang menganggarkan pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan dan ruas jalan di dua wilayah tersebut,” katanya.’

Ia menambahkan, pembangunan jembatan permanen tersebut ,merupakan salah satu paket dengan pembangunan Tempat Penampungan Sampah  Regional Terpadu (TPSRT) di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Nantinya, jembatan tersebut menjadi akses operasional truk pengangkut sampah ke TPST Regional di Bandongan.

Nana juga berharap,dengan selesainya pembangunan jembatan dan ruas jalan penghubung tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat  di Kabupaten dan Kota Magelang . Selain itu, juga memperlancar akses lalu-lintas di wilayah yang dibatasai Sungai Progo.

Sementara itu, salah satu putra dari (Alm) Sucipto Suwigo , Pantopo mengaku senang nama orangtuanya tersebut diabadikan menjadi Jembatan Progo  yang saat ini sudah permanen dan lebih lebar daripada saat dibangun oleh ayahnya puluhan tahun silam.. Yakni, hanya mempunyai lebar sekitar 1,5 meter dan dasar jembatan berupa anyaman bambu, kini lebar jembatan menjadi delapan meter dan diaspal hot mix.

“Saya bangga nama  almarhum bapak diabadikan menjadi nama Jembatan Progo Ngembik yang baru. Karena perjuangan bapak saya bisa terwujud. Dulu, bapak membangun jembatan gantung untuk membantu anak sekolah dan para pedagang yang akan melintas,karena sebelumnya anak sekolah dan pedagang harus k gethek,”kata Pantopo.

Ia menambahkan, pemberian nama Jembatan Sucipto Suwigo  tersebut salah satunya atas usul dari Gubernur Jawa Tengah ( saat  itu) Ganjar Pranowo yang menyetujui  usulnya, agar jembatan tersebut diberi nama bapaknya.

Sebelum dibangun permanen seperti saat ini, Jembatan Progo Ngembik Lor  tersebut berupa jembatan gantung yang mempunyai lebar hanya 1,5 meter dan alas jembatan tersebut berupa anyaman bambu. Jembatan tersebut hanya bisa dilalui  sepeda motor dan pejalan kaki.

Kini, jembatan tersebut mempunyai lebar delapan meter dan terbuat dari kerangka besi baj dan dapat dilalui kendaraan roda empat. W. Cahyono