Warung opor ayam kampung Mbah Min, terletak di Jalan Hardo Semeru, sisi barat Pasar Hewan Kecamatan Pracimantoro (35 Kilometer arah barat daya Kota Wonogiri). Warung ini, hanya buka khusus pada hari pasaran Wage. Ini berkaitan dengan jadwal keramaian transaksi jual beli hewan di Pasar Hewan Pracimantoro, yang hanya terjadi pada setiap Wage.
Tapi sejak malem Wage, atau pada hari pasaran Pon sore, Mbah Min telah buka melayani pembeli sampai malam. Istimewanya, kalau datang malem Wage, menu makanannya disajikan layakya suguhan rumahan. Artinya, nasi di wadah dalam ceting, kemudian masing-masing lauk dan sayur, serta sambal dan lalapan kelengkapannya, di wadah di sejumlah piring secara terpisah.
Tapi kalau datang di hari pasaran Wage, pelayanan kepada pembeli disajikan secara oprokan, yakni langsung di piring tanpa dipisah-pisahkan lauk maupun sayurnya. ”Kalau Wage, karena pembelinya banyak, kami tidak cukup tenaga bila disajikan secara terpisah-pisah,” ujar Mbah Min dalam bahasa Jawa halus.
”Saya telah berjualan sejak Tahun 1960,” ujar Mukimin (nama lengkap Mbah Min) yang sekarang berusia 70 tahun. Dalam sepekan, Mbah Min hanya berjualan sekali saja. Hari-hari selebihnya, warungnya tutup tidak berjualan. Untuk meramu menu makanan yang disajikan kepada pembeli, dilakukan sendiri oleh Mbah Min.
Dalam berjualan, Mbah Min dibantu oleh sejumlah juru masak, asisten koki dan pramusaji. Tenaga pembuatan minuman ada tersendiri, terpisah dari kesibukan melayani nasi dan lauk. Jenis minuman yang dijajakan, ada teh panas dan es teh (manis dan tawar). Dua pertiga ruang warungnya diperuntukkan bagi tempat duduk para pembeli. Selebihnya, digunakan sebagai dapur.
Jagonya Ayam Kampung:
Para pembeli dapat langsung menuci tangannya di wastafel, sebelum menikmati makan langsung memakai tangan (tanda sendok dan garpu). Sehingga pembeli, serasa makan di rumah sendiri. Bagi yang tidak puas dengan takaran porsi yang disajikan, dapat menyampaikan order tambah lagi, baik nasi, sayur, lalapan atau sambalnya.
Warung yang mengklaim sebagai jagonya ayam kampung ini, menyajikan menu unggulan opor, ayam goreng serta opor goreng. Semuanya diolah empuk dan gurih, serta enak rasa. Disamping menu unggulan ini, disediakan pula menu babat, iso dan daging sapi. Sebagai pelengkapnya, disertakan oseng dan sayur lombok ijo, serta gudeg yakni sayur yang bahanya dari gori (nangka muda). Osengnya spesial, karena nenyertakan tomat yang diiris-iris. Sayur lomboknya dilengkapi irisan tempe dengan santan kental. Disajikan pula sambal bawang dan lalapan (kacang panjang dan irisan mentimun).
Disebut-sebut, banyak pejabat dari Kabupaten Gunungkidul DI Yogaykarta dan dari Kabupaten Pacitan, Jatim, juga suka makan di Warung Mbah Min. Mereka ini, tertarik oleh kualitas produk masakan di Warung Mbah Min, yang cita rasanya sulit ditemukan di warung atau rumah makan yang lain.
Menu opor ayam kampung, menjadi salah satu jenis kuliner khas Indonesia, yang terkenal karena rasanya nikmat dan menggugah selera. Menu ini, identik dengan kuah santan yang menyumbangkan cita rasa nikmat dan gurih. Dimasak dengan menggunakan aneka bumbu rempah-rempah khas Nusantara. Memakai ketumbar, jahe dan kunyit yang disangrai terlebih dahulu, bawang merah, bawang putih dan kemiri. Dilengkapi serai, daun salam, daun jeruk, lengkuas, gula dan garam. Ada taburan bawang merah goreng dalam penyajiannya.
Bambang Pur