JEPARA (SuaraBaru.Id) – Ada kegiatan menarik yang dilakukan oleh PersatuanWartawan Indonesia (PWI) Jepara, Jumat (27/12-2019). Untuk menumbuhkan kesadaran pelajar terhadap pelestarian lingkungan, bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara telah dilaksanakan penanaman mangrove di desa Bulak Baru, Kecamatan Kedung. “Jika tidak ada penanganan serius terhadap abrasi di kawasan ini , maka desa ini akan kembali tergerus air laut,” ujar Ketua PWI Jepara, Budi Santoso.
Lebih lanjut Budi Susanto menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan awak media terhadap abrasi di sejumlah wilayah di Kabupaten Jepara. Tanam seribu bibit bakau ini juga menggandeng beberapa komunitas yang peduli terhadap lingkungan seperti Siswa Pecinta Alam (Sispala), komunitas Suzuki Katana Jimny Indonesia, serta siswa SMP dan SMA di Kabupaten Jepara. Selain penanaman mangrove, kami bersama DLH juga menyerahkan 500 bibit trembesi dan 500 bibit cemara laut. “Saya berharap, masyarakat ikut menjaga agar tanaman ini bisa tetap bertahan hidup,” kata dia
Nampak ratusan peserta antusias mengikuti kegiatan ini walaupun harus melakukan kegiatan didalam lumpur. Pada umumnya mereka menganggap kegiatan menanam mangrove ini sangat menyenangkan dan memberikan pengalaman berharga. Pengalaman ini sebagaimana dirasakan Alvin siswa kelas 9, SMP Negeri Pecangaan, yang sedang melakukan penanaman mangrove di Desa Bulak Baru, Kecamatan Kedung. Ia bersama kelompoknya, Anggi, Amel dan Aliya mengaku kesulitan untuk bisa menanam tanaman bakau ini. Tidak hanya ditanam di tepi jalan yang tanahnya kering, tetapi mereka harus turun ke sungai yang tanahnya berlumpur. “Cukup sulit medannya, licin dan tidak bisa jalan karena banyak lumpur. Tapi asyik bisa main lumpur,” kata dia.
Dalam kegiatan itu, masing-masing peserta diberikan lima hingga sepuluh batang mangrove untuk ditanam sesuai dengan lokasi yang sudah ditandai oleh panitia dengan sebilah bambu (Ajir). Mereka harus menanam mangrove sesuai dengan warna bendera yang sudah dibagi sebelumnya. “Tadi saya bisa tanam tiga pohon, teman saya ada yang dua pohon. Semoga bisa tumbuh,” katanya.
Sementara Retno Sumindar siswa SMA N 1 Tahunan Jepara mengatakan, tidak hanya ditanam begitu saja. Ada tata caranya agar tanaman ini tetap bertahan hidup. Saat ditancapkan di tanah, tidak boleh terlalu dalam selain itu plastik (polybek) juga jangan sampai dihilangkan. “Cukup dibuka dibagian bawahnya saja. Biar nanti akarnya tumbuh ke bawah. Selain itu, tanaman ini juga harus diikat dekat batang bambu agar tetap tegak berdiri,” katanya.(SuaraBaru.Id/Hadi Priyanto)