blank
Pelatihan edukatif bertajuk Santri Generasi Keren: Penguatan Ekosistem Pondok Pesantren Melalui Kesehatan, Kepemimpinan, Kreativitas, dan Kemandirian. Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – ParagonCorp, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), berkolaborasi dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (RMI PWNU) Jawa Tengah menyelenggarakan sesi pelatihan edukatif bertajuk Santri Generasi Keren: Penguatan Ekosistem Pondok Pesantren melalui Kesehatan, Kepemimpinan, Kreativitas, dan Kemandirian.

Acara ini berlangsung di Semarang pada 23-24 Februari 2025. Santri Generasi Keren bertujuan menciptakan ekosistem pesantren yang lebih sehat dan mandiri, sekaligus membekali santri dengan keterampilan kepemimpinan dan kreativitas untuk menghadapi tantangan zaman.

KH. Dr. Moch. Bukhori Muslim, Lc. MA., Ketua Bidang Industri, Bisnis dan Ekonomi Syariah, Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), menegaskan pentingnya menghilangkan stigma negatif yang masih ada di masyarakat mengenai santri. “Stigma bahwa seorang santri harus mengalami penyakit seperti gudik atau scabies adalah salah kaprah dan harus diluruskan. Penyakit tidak selayaknya dibanggakan atau dijadikan patokan,” ujarnya.

Sesi pelatihan ini merupakan solusi strategis untuk meningkatkan ekosistem pondok pesantren. Berbagai isu yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan santri di Indonesia, namun sering kali terabaikan. Peserta diberikan materi yang beragam, mulai dari manajemen logistik dan sanitasi dengan konsep 5R yang diterapkan oleh ParagonCorp, hingga pelatihan komunikasi percaya diri agar santri dapat menggali potensi mereka dan lebih berani dalam berkomunikasi.

Selain itu, terdapat sesi “Rawat Diri” dari Wardah dan Kahf yang membahas pentingnya perawatan diri, serta materi tentang kreativitas dalam membuat publikasi di media sosial, yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan santri dalam menyampaikan pesan secara efektif di platform digital.

Pondok pesantren yang mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri sesi ini antara lain Ponpes Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara, Ponpes Fadlul Fadlan Semarang, Ponpes Khozinatul Ulum Blora, Ponpes Almubarok Wonosobo, Ponpes Darussalam Batang, Ponpes Syubbanul Waton/PP ASRI Tegalrejo Magelang, Ponpes Almubarok Mraggen Demak, Ponpes Maslakhul Huda Kajen Pati, Ponpes Darul Amanah Kendal, dan Ponpes Al-Anwar 4.

Perwakilan dari 10 pesantren ini diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di pesantrennya massing-masing dan menjadi pesantren percontohan di Jawa Tengah.

“Kami sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena memberikan wawasan baru tentang bagaimana seorang santri dapat berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif, baik di lingkungan pesantren maupun di masyarakat luas,” ujar Meisya Aurora, salah satu peserta.

“Kami memulai program ini dengan semangat mendukung ekosistem pesantren dan menyebarkan manfaat Paragon secara lebih luas. Melalui berbagi praktik baik yang telah kami terapkan untuk menjaga lingkungan di perusahaan, kami berharap program ini dapat berjalan sukses hingga akhir rangkaian pelatihan, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi pesantren dan ekosistem di sekitar pesantren,” ungkap Nelsa Dwi Wahyuni, CSR Senior Officer ParagonCorp.

Melalui program ini, ParagonCorp dan RMI PWNU Jawa Tengah berharap bisa menciptakan lebih banyak model pesantren yang mampu menginspirasi pesantren lain di seluruh Indonesia. Santri yang sehat dan mandiri akan berkontribusi lebih besar dalam membangun bangsa, baik melalui pendidikan maupun dakwah digital yang lebih relevan dengan zaman.

Ning S