WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Gerai makan yang menyajikan menu ayam goreng bumbu siap saji, banyak bertebaran di mana-mana. Ada yang menyediakan di restauran dengan harga yang mahal, ada pula yang dijajakan di pinggir jalan ala pedagang kaki lima (PKL).
Tetapi ternyata menu ayam goreng bumbu di tangan Dianti (25), menjadi lebih istimewa. Ayam goreng yang dilabeli dengan nama Chick I Chick ini, selain gurih, renyah dan empuk, ada rasa berbeda ketika disantap.
Rasa berbeda karena lebih beraroma lezat dan enak itu, berasal dari bumbu rempah yang dia olah dengan tangan terampilnya. ”Ini mungkin yang membedakan rasa ayam goreng di tempat lain dengan buatan saya,” kata Dianti, Sabtu (28/12).
Lantaran memanfaatkan bumbu rempah-rempah, pihaknya mengolah makanan siap saji ini tanpa menggunakan MSG atau penyedap rasa instan dan bebas pengawet. Ayam yang dimasak juga masih segar, karena baru saja dipotong dari peternak hari itu juga.
Dikatakan Dianti, hasil olahannya yang sudah dimasak langsung habis. Jika masih ada yang tersisa, tidak digoreng lagi untuk dijual esok harinya. Sisa yang ada dan tidak terjual hari itu, dibawa karyawannya untuk disantap di rumah.
Nasi Box
Selain menjual langsung digerainya, Dianti melayani pula pesanan nasi box dalam jumlah kecil maupun banyak. Satu porsi dihargai antara Rp 9.000 – Rp 13.000. Nasi box Rp 10.000 – Rp 15.000. harga paket nasi box bisa juga tergantung jumlah pesanan dan variasi menu.
Owner Chick I Chick ini memang masih terlampau muda. Namun dia sudah berjibaku dengan dunia kuliner. Padahal cewek cantik berjilbab itu, kini masih kuliah di bidang fashion. Apa yang dia jalani saat ini kontras dengan ilmu yang tengah digelutinya.
Dianti membuka gerai makan ini di dua tempat di pinggir jalan. Yakni di perempatan jalan di depan Polsek Kalikajar. Tempat ini berjarak kurang lebih enam kilometer dari pusat Kota Wonosobo. Tepatnya di jalan raya jurusan Wonosobo-Sapuran.
Satunya lagi mapan di terobosan jalan Sudagaran atau depan TK ABA II Sudagaran Wonosobo. Letak gerai makan yang satu ini sangat strategis, karena berada di jantung kota atau di salah satu sudut pusat wisata kuliner tersohor di kota pegunungan ini.
Muharno Zarka/Riyan