Vokalis band indie kenamaan Tanah Air Pee Wee Gaskin, Sansan, ketika tampil dalam talk show bertajuk From Nothing to Something di Hotel Dafam Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Hotel Dafam Wonosobo menyelenggarakan talk show bertajuk From Nothing to Something. Acara tersebut mendatangkan bintang tamu vokalis band indie kenamaan Tanah Air Pee Wee Gaskin, Sansan.

Sansan akan bercerita mengenai perjalanan karirnya dalam bermusik dari nol hingga namanya melejit seperti sekarang. Dia juga ingin mengajak anak band indie Wonosobo untuk selalu totalitas dalam hal apapun, termasuk bermusik.

“Intinya totalitas, sekali nyemplung sekalian basah, jangan cuma satu kaki. Dan harus berani memilih. Kini zaman sudah semakin canggih. Lebih banyak peluang dan kemudahan bagi band-band indie untuk bisa melebarkan sayap,” ujar pria bernama asli Fauzan ini.

Baca Juga: Inilah Penyebab Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Didatangi Banyak Orang

Sekarang sudah banyak platform yang bisa dimanfaatkan, baik youtube, sosmed, spotify, jooke, dan lainnya. Kalau dulu kami masih harus ngeburn CD, bikin cover album sendiri, masih iuran juga. Makanya, band sekarang kalau mau naik daun sudah lebih banyak cara.

Selain Sansan, ada General Manager Hotel Dafam Wonosobo Doni Avianto dan Owner Fsl Group Fajar Laukhan yang akan membeberkan perjalanan karirnya dari mulai titik nol hingga kini.

General Manager Hotel Dafam Wonosobo Doni Avianto akan menuturkan pengalaman bermusiknya sejak masih belia. Pria yang mahir bermain alat musik drum ini mengaku musik sudah menjadi sebagian dari hidupnya.

Owner Fsl Group Fajar Laukhan menceritakn bagaimana jatuh bangunnya merintis Fsl Group, yang menggabungkan usaha fashion, kuliner dan staber. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Kisah Inspiratif

“Saat masih SMP-SMA main band itu sangat spesial. Dulu pernah jadi home band sekolah, lalu mengadakan acara pop singer di Purworejo. Sampai saya merantau di Jakarta, saya masih suka ngeband untuk cari tambahan uang saku,” kenang Doni.

Hingga kini dirinya berkecimpung di dunia perhotelan pun, dirinya pun masih jatuh hati pada dunia musik. Biarpun tidak langsung (bermusik) tapi tetap mendukung musik, karena jiwa seni saya masih ada sampai sekarang.

Pihaknya bahkan selalu bermimpi ingin selalu membuat acara musik dan bisa mewadahi para musisi baik lokal maupun nasional di Hotel Dafam Wonosobo. Di hotel baru ini kaum milenial bisa mengekpresikan kebolehannya dalam bermusik.

“Saya ingin Hotel Dafam Wonosobo menjadi tempat yang selalu menampilkan konser musik kelas nasional. Inilah langkah awal saya mendatangkan vokalis band indie ternama di Indonesia. Mudah-mudahan Band Indie di Wonosobo juga bermunculan,” terangnya.

Tak kalah menariknya,  owner Fsl Group Fajar Laukhan juga memiliki kisah inspiratif. Dia menceritakn bagaimana jatuh bangunnya membangun Fsl Group, yakni usaha yang bertujuan untuk menggabungkan pengusaha fashion, kuliner dan staber.

“Dulu saya cuma kepikiran jual roti saat ada acara wisuda kampus dengan modal Rp 3 juta, sayang tidak untung. Suatu hari bertemu dengan suplier pakaian dan saya beranikan untuk berjualan dengan modal Rp 15 juta, tapi saya malah kena tipu,” kisahnya.

Dari situlah, Fajar mulai bangkit cari cara lain, akhirnya dirinya kini punya Garasiod. Kepada generasi muda Wonosobo dirinya berharap akan lahir talenta-talenta muda di bidang intertainment maupun membuka bisnis startup.

Muharno Zarka/mm

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini