BOYOLALI (SUARABARU.ID) – Rider asal Prancis, Germain Vincenot gaspol menjadi juara dalam kelas FFA 450 International dalam Trial Game Asphalt International Championship 2019 di Sirkuit Boyolali, Sabtu (14/12), malam. Vincenot tampil memikat menjadi yang terdepan di dua race, Moto 1 dan Moto 2.
Kelas paling bergengsi tersebut dipertandingkan pada puncak perlombaan yang mendapatkan perhatian penuh dari pecinta balap wilayah Boyolali dan sekitarnya.
Sejak bendera start dikibaskan, Vincenot dengan nomor 11 tampil paling depan mengasapi Sylvain Bidart (Prancis), Lewis Cornish (Inggris), dan Maxime Lacour (Prancis).
Dalam balapan 15 lap tersebut, Vincenot mencatatkan waktu 14 menit 05 detik, di tempat kedua Sylvain Bidart 14 menit 06 detik, kemudian disusul Lewis Cornish mencatatkan waktu 14 menit 07 detik.
Sementara pebalap Indonesia, Doni Tata berada di peringkat kelima di bawah Maxime Lacour. Rider tuan rumah, Ivan Harry harus puas di posisi keenam dengan catatan waktu 14:37:190.
Germain Vincenot sangat bahagia dengan kemenangan di Sirkuit Boyolali yang menurutnya cukup susah ditaklukkan karena dalam cuaca hujan sebelum berlaga.
BACA JUGA: Farudilla Adam Juara Umum Kelas FFA 250 Trial Games Asphalt 2019
“Karakteristik sirkuit di sini (Boyolali-red) memang jauh berbeda dibanding di Eropa. Setingan motor juga diubah, dari kering ke basah, itu juga kami harus beradaptasi dengan track basah setelah hujan. Namun, saya bisa menaklukkan sirkuit di sini,” kata Vincenot sembari tersenyum usai naik podium.
Lintasan Basah dan Kering
Sementara itu, Race Director TGAIC 2019, Jim Sudaryanto mengatakan, para pebalap memang terlihat sangat bekerja keras menaklukkan Sirkuit Boyolali yang memiliki karakteristik dan tingkat kesusahan berbeda dibanding sirkuit lainnya.
Hujan deras dan lintasan basah menjadi permasalahan tersendiri bagi para rider untuk mengubah setelan motor dan kembali beradaptasi saat track sudah kering.
“Semua pebalap harus mempersiapkan diri dan beradaptasi dengan kondisi track. Untuk menjadi yang terbaik, memang harus punya strategi untuk mempersiapkan ban mana yang dipilih, karena kondisi lintasan pada sore hari basah, lalu pada malam hari kering,” kata Jim.
Diakui, persaingan antarpebalap di seri terakhir, utamanya di kelas bergengsi FFA 250, cukup sengit. “Persaingan dari seri sebelumnya sudah cukup sengit. Di seri pamungkas ini tentunya mereka mengeluarkan semua skill untuk meraih hasil terbaik,” ucapnya.
LBC