WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Jajaran Koramil 06 Kertek bekerjasama dengan SMPN 4 setempat menggelar pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara kepada ratusan siswa-siswi SMP yang terletak di Desa Candimulyo Kecamatan Kertek Wonosobo itu, Jumat (6/12).
Wakil Komandan Koramil 6 Kertek Wonosobo, Pelda Khoeron mengatakan pelajar yang hidup di era milenial saperti saat ini harus tetap cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI merupakan bentuk final dari negara kesatuan Republik Indonesia.
“Setiap pelajar harus cinta Indonesia, cinta tanah air, bangga dengan bangsa Indonesia. Tidak ada pihak manapun yang bisa merubah NKRI. NKRI merupakan wilayah yang kaya raya. Gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerta raharja yang harus dipertahankan,” tegasnya.
Pendidikan wawasan kebangsaan tersebut bertema “Penanaman Jiwa dan Semangat Nasionalisme melalui Wawasan Kebangsaan dan Pendidikan Bela Negara”. Sebelum mengikuti paparan di kelas, siswa dilatih Peraturan Baris-Berbaris (PBB) halaman sekolah.
Menurut Khoeron, sebagai negara yang kaya sumber daya alam (SDA), banyak negara lain yang ingin menguasai Indonesia. Belanda, Jepang dan Inggris dulu menjajah Indonesia karena hendak mengeruk kekayaan alam yang ada. Namun usaha penjajahannya gagal.
“Kemerdekaan Indonesia dipertahankan oleh para pahlawan dan nenek moyang dengan pertumpahan darah dan air mata. Karena itu, saat ini setiap pelajar yang hidup di era modern harus mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif,” katanya.
Hadiah Bola
Kepala SMPN 4 Kertek Slamet Riyadi mengatakan pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara diberikan kepada anak didiknya dalam rangka untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaannya pada NKRI. Pelajar merupakan generasi masa depan bagi Indonesia.
“Melalui pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara, siswa bisa mengetahui apa itu bela negara dan pentingnya wawasan kebangsaan. Dengan perkembangan tehnologi yang begitu pesat, kecintaan pada NKRI bagi pelajar sangat penting sekali,” cetusnya.
Ditambahkan Khoeron, ancaman bagi kelangsungan NKRI bisa berasal dari dalam maupun dari luar. Ancaman dari dalam berupa disintegrasi bangsa dengan munculnya gerakan sparatisme di berbagai daerah dan keinginan memisahkan diri dari NKRI.
“Sedang ancaman dari dalam menyusup lewat budaya, perang ekonomi dan perkembangan tehnologi informasi yang bisa menggerus rasa nasionalisme bagi generasi muda. Semua ancaman tersebut harus bisa diantisaipasi dengan pendidikan bela negara,” jelasnya.
Acara dipungkasi dengan pemberian hadiah dari Koramil 6 Kertek berupa bola sepak, bola volly dan bola tenis kepada pihak SMPN 4 Kertek. Hadiah diserahkan langsung Wakil Komandan Koramil 6 Kertek Pelda Khoeron kepada perwakilan guru SMPN 4 Wonosobo.
“Pemberian bantuan bola tersebut guna mendukung potensi siswa-siswi SMPN 4 Kertek di bidang olah raga sepak bola, bola voli dan tenis lapangan. Karena salah satu cara menggali potensi siswa adalah melalui cabang olah raga,” katanya.
Muharno Zarka/trs