blank
Suasana di dalam gerbong KA Sancaka Utara yang nyaman. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Warga Kabupaten Grobogan yang ingin pergi ke Yogyakarta atau Kutoarjo kini dimudahkan dengan moda transportasi massal, KA Sancaka Utara. Per 1 Desember 2019, kereta api yang melayani jurusan Surabaya Pasar Turi – Kutoarjo ini melintas tiga stasiun di Kabupaten Grobogan, yakni di stasiun Kradenan, Gambringan dan Gundih.

Sebagai awalan, PT KAI Daop IV/Semarang mengajak insan media se-Kabupaten Grobogan untuk mencicipi kereta ini. Berangkat dari Stasiun Gambringan pukul 10.43 WIB, kereta ini mengantarkan rombongan menuju ke Yogyakarta.

Sebelumnya, rombongan mengikuti prosesi syukuran reaktivasi Stasiun Gambringan yang sebelumnya mulai dinonaktifkan sejak 15 tahun yang lalu. Dalam syukuran tersebut, hadir Kepala KAI Daop IV/ Semarang, M. Nurul Huda Dwi Santoso bersama jajarannya.

Proses reaktivasi Stasiun Gambringan sudah dilakukan PT KAI Daop IV/Semarang dengan berbagai upaya. Tak terkecuali dengan standar pelayanan yang sesuai dengan Permen 63 Tahun 2019 tentang Standar Minimum Pelayanan (SPM).

blank
Kepala KAI Daop IV Semarang, M Nurul Huda memberikan kenang-kenangan kepada warga sekitar Stasiun Gambringan pasca syukuran diaktivasinya stasiun tersebut. Foto : hana eswe.

Beberapa menit setelah proses syukuran, M Nurul Huda memberikan cinderamata kepada warga sekitar Stasiun Gambringan. Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan dilanjutkan menuju ke Yogyakarta dengan KA Sancaka Utara.

Fasilitas Lengkap

KA Sancaka Utara melayani penumpang dari Surabaya Pasar Turi ke Kutoarjo PP. Dalam perjalanannya, KA Sancaka Utara berhenti di sembilan titik stasiun yakni stasiun Surabaya Pasar Turi, Cepu, Randublatung, Kradenan, Gambringan, Gundih, Solo Balapan, Yogyakarta dan terakhir di Kutoarjo atau sebaliknya.

Ada delapan gerbong dengan dua kelas yang berbeda pada KA Sancaka Utara ini. Empat gerbong untuk kelas eksekutif dan satu gerbong untuk kelas bisnis.  Harga tiket untuk kelas eksekutif mulai dari Rp 175-270 ribu. Sementara, kelas bisnis mulai dari Rp 115.000 – Rp 205.000.

Kereta ini dapat menampung 456 penumpang, yakni 200 tempat duduk untuk kelas eksekutif dan 256 untuk kelas bisnis. Fasilitas lain, seluruh gerbong ber AC dan dilengkapi dengan colokan untuk mengisi daya HP atau laptop.

Perjalanan dari Stasiun Gambringan menuju Yogyakarta hanya cukup ditempuh dengan waktu kurang lebih 2 jam. Dengan kereta ini, bagi wisatawan yang hendak langsung menuju Malioboro menjadi lebih dekat. Pasalnya, kereta ini hanya berhenti di Stasiun Tugu Yogyakarta.

Sudah Sosialisasi

Dikatakan Kepala KAI Daop IV/Semarang, M. Nurul Huda Dwi Santoso mengatakan, rute perjalanan KA Sancaka Utara memang melewati Stasiun Gambringan, yang memang sudah lama tidak aktif. Di sepanjang lintas Gambringan-Gundih, yakni 10 kilometer, terdapat 13 titik perlintasan yang tidak dijaga dan ini dinilai membahayakan masyarakat.

blank
Warga sekitar Stasiun Gundih antusias dengan kehadiran KA Sancaka Utara yang melewati jalur tersebut. Foto : hana eswe.

“Sebagai langkah antisipasi, PT KAI Daop IV telah melakukan upaya sosialisasi ke warga sekitar lintas ini dengan menggunakan dresin dan pemasangan spanduk himbauan. Sosialisasi tersebut dilakukan bersama Pemkab Grobogan dan aparat kewilayahan setempat beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Kehadiran KA Sancaka Utara ini ternyata mendapatkan respon positif dari masyarakat di sekitar stasiun Gambringan dan Gundih. Di kedua stasiun ini, warga mencoba mendekati kereta api untuk melihat detail interior dalam kereta tersebut saat berhenti meski hanya dari luar jendela.

Sementara itu, para penumpang mengaku dimudahkan dengan adanya KA Sancaka Utara ini. Khususnya warga Kabupaten Grobogan. Mayoritas, para penumpang ini hendak berlibur dan sebagian berkuliah di Yogyakarta.

“Sebenarnya sih karena saya kuliah di Yogyakarta. Selama ini, kalau mudik pulangnya naik bus, itu pun harus oper bus lagi dari terminal Tirtonadi yang makan waktu cukup lama. Sekarang cukup naik KA Sancaka Utara ini. Kalau dulu masih bisa naik KA Kalijaga, cuma sekarang kabarnya sudah tidak aktif, tapi ya itu oper lagi di Solo,” ujar Anissa, penumpang asal Grobogan.

Sementara itu, Tya, penumpang asal Purwodadi mengungkapkan, dirinya mencoba naik KA Sancaka Utara ini menuju ke Yogyakarta. Menurutnya, selama perjalanan dinilai nyaman. “Nyaman naik KA ini. Kalau untuk ukuran saya seorang diri masih terbilang cukup murah. Kalau bisa, ke depannya, KA Sancaka Utara juga buka kelas ekonomi, dengan harapan masyarakat yang berada di ekonomi menengah ke bawah juga bisa ikut menikmati perjalanan singkat dari Grobogan ke Yogyakarta tanpa perlu oper-oper lagi,” tutur Tya.

Suarabaru.id/Hana Eswe.