MAGELANG – Kota Magelang meraih peringkat pertama kategori Ekosistem Inovasi Anugerah Indeks Daya Saing Daerah, tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2019.
Penghargaan ini menjadi bukti ‘Kota Sejuta Bunga’ tidak hanya menjadi daerah berdaya saing tertinggi tingkat Jawa Tengah, namun juga menunjukkan adanya peningkatan pesat dinamika bisnis yang mendasari teknologi dan inovasi.
Penghargaan diserahkan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Sistem Inovasi Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi, Dr Muhammad Amin, kepada Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina di Hotel Best Western Premier Solo Baru, kemarin (28/11).
‘’Kita patut berbangga karena Kota Magelang dalam hal ini pemerintah dan masyarakatnya mampu mendapatkan penghargaan bergengsi tingkat Provinsi Jawa Tengah. Penghargaan ini menjadi lebih luar biasa lagi karena Kota Magelang menjadi juara pertama kategori Ekosistem Inovasi, sekaligus menjadi pilar Indeks Daya Saing Daerah,’’ kata Windarti, usai menerima penghargaan tersebut.
Menurutnya, Kota Magelang tak pernah absen mendapat pengakuan dari pemerintah soal indeks daya saing daerah. Bahkan, tahun lalu kota ini mampu menjadi daerah dengan daya saing tertinggi se-Jawa Tengah.
‘’Tentu menjadi bukti bahwa Pemkot Magelang bersama stake holders dan masyarakat sudah on the track. Pengakuan dari pemerintah pusat ini pula yang menguatkan kita. Kemudian didorong para pakar, peneliti, organisasi perangkat daerah (OPD) menjadikan Kota Magelang sangat serius memberikan inovasi-inovasi yang menunjang optimalisasi pelayanan publik,’’ terangnya.
Windarti berharap, penghargaan ini menjadi motivasi semua OPD Pemkot Magelang untuk terus berinovasi. Terlebih, inovasi yang menunjang kesejahteraan masyarakat.
‘’Adanya penghargaan ini harus menjadi motivasi ke depan supaya kita makin rajin lagi berinovasi. Semua elemen tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat, akademisi, pelajar dan lainnya harus punya inovasi,’’ pintanya.
Wakil wali kota mengemukakan, poin plus Kota Magelang di bidang inovasi tidak lepas dari peranan regulasi Peraturan Daerah (Perda) No 5 Tahun 2018 dan Perwal No 55 Tahun 2018 tentang Inovasi Daerah.
Selain itu, Kota Magelang juga memiliki OPD yang khusus menangani masalah inovasi berbentuk badan, yakni Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) sekaligus menjadi satu-satunya di Jawa Tengah.
‘’Dengan adanya regulasi baik Perda maupun Perwal, maka berdampak pada aktivitas kewirausahaan yang telah terbangun menjadi sebuah ekosistem inovasi di Kota Magelang yang berkembang. Kemudian itu diwujudkan dengan interaksi dan keberagaman bersama masyarakat, perguruan tinggi, dunia usaha, dan media yang menciptakan model pentahelix,’’ ujarnya.
Kepala Balitbang Kota Magelang, Arif Barata Sakti, mengemukakan, dimensi penelitian dan pengembangan (Litbang) menunjukan adanya aktivitas yang peka terhadap dinamika pembangunan.
Litbang, lanjut dia, menjadi sebuah kebutuhan di suatu daerah. Bahkan dimensi komersialisasi sudah mulai tumbuh pun kini menitikberatkan pada basic teknologi.
‘’Sekarang komersialisasi sudah mulai tumbuh. Perusahaan pemula berbasis teknologi yang diinisiasi masyarakat Kota Magelang di bawah binaan Balitbang mampu bersinergi, menghasilkan dimensi telematika dan dimensi teknologi, sehingga Kota Magelang baru-baru ini juga meraih juara pertama Ranking Kota Menuju Cerdas,’’ tegasnya.
Asisten III Setda Pemprov Jawa Tengah, Sarwana, menjelaskan, penerima penghargaan ini merupakan pemerintah daerah yang memiliki nilai tertinggi dalam pengisian kuisioner dan pemaparan laporan di hadapan dewan juri pada September 2019.
‘’Penghargaan ini merupakan bentuk hubungan Pemprov Jawa Tengah dengan Kementerian Ristek, tiap kategori penghargaan menjadi pilar daya saing tiap daerah,’’ tandasnya. (hms)
Editor : Doddy Ardjono
