SRAGEN, SUARABARU.ID – Tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR) bergerak responsif dengan melakukan pengecekan konstruksi bangunan Aula SMK Negeri 1 Miri, Kabupaten Sragen, Kamis (21/11), siang.
Pengecekan ini untuk memastikan penyebab ambruknya aula sekolah setempat, akibat faktor dari kesalahan spek bangunan atau karena bencana alam. Tim Kemen PU-PR bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah berada di lokasi kejadian.
Tim yang berjumlah tiga orang itu memeriksa kolom-kolom bangunan, struktur bangunan, serta akan meminta keterangan pihak sekolah mengenai data-data pembangunan dari bangunan Aula SMK N 1.
BACA JUGA: https://suarabaru.id/2019/11/21/13-siswa-smk-1-miri-jalani-perawatan-intensif/
“Secara pengamatan memang terdapat beberapa bagian tak sesuai, namun tim tak dapat langsung memastikan, hal tersebut merupakan faktor utama penyebab ambruknya bangunan aula,” kata Amrita Kusuma, staf pegawai Kementerian PU-PR di lokasi.
Kepala Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri mengimbau kepada seluruh sekolah di Jawa Tengah untuk mengecek ulang konstruksi bangunan sekolah masing-masing, karena sudah memasuki musim hujan. Pengecekan ini untuk memastikan agar aman digunakan peserta didik untuk belajar.
“Saya imbau sekolah-sekolah di Jawa Tengah untuk mengecek ulang konstruksi bangunan, karena ini masuk musim hujan. Terkait aula di SMK 1 Miri, kami akan datangkan ahli bangunan dan juga mengevaluasi pasca-ambruknya aula, apakah karena faktor konstruksi atau bencana alam,” terangnya.
Aula SMK Negeri 1 Miri, Sragen, roboh pasca-diterjang angin kencang disertai hujan deras. Dalam kejadian tersebut, 22 siswa menjadi korban reruntuhan aula. Pasalnya, saat kejadian para siswa tengah berteduh berteduh di bawah bangunan yang berdiri pada tahun 2015 tersebut.
Suarabaru.id/lbc