blank
Ketua DPRD Kudus Masan saat meninjau pelaksanaan Pilkades di Desa Medini, Kecamatan Undaan. foto:Suarabaru.id

blankKUDUS – Gelaran Pilkades serentak di 115 desa di Kabupaten Kudus, Selasa (19/11) akhirnya berjalan lancar. Meski ada sejumlah insiden, namun secara keseluruhan Pilkades serentak Kabupaten Kudus berjalan sukses dan aman.

Ketua DPRD Kudus Masan yang memantau langsung di sejumlah desa, mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan Pilkades serentak. Dari hasil pantauannya, semua berjalan aman dan lancar.

“Dari pantauan kami di lapangan, pelaksanaan Pilkades di semua desa berjalan lancar, masyarakat cukup antusias menggunakan hak pilihnya,”kata Masan.

Dalam kunjungannya, Masan melihat secara langsung pelaksanaan Pilkades di Undaan Tengah, Kalirejo dan Medini. Di sana, Masan menyempatkan diri berbincang dengan para calon, panitia pemilihan hingga masyarakat yang datang.

Menurut Masan, sejauh ini masyarakat sudah cukup dewasa untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Meski suhu politik cukup hangat, namun mereka menyikapi perbedaan pilihan dengan baik.

Oleh karenanya, kata Masan, siapapun calon kepala desa yang terpilih, hendaknya kondusifitas wilayah tetap dijaga. Perbedaan harus segera dihilangkan agar masyarakat bisa kembali hidup berdampingan.

“Setelah Pilkades, semua perbedaan harus dihilangkan. Jangan sampai dengan tetangga tidak akur akibat Pilkades,”tandasnya.

Sementara, bagi kades terpilih, Masan mewanti-wanti untuk bisa mengemban amanah dengan baik.  Sebagai ujung tombak pembangunan daerah, kades terpilih harus bisa menyatukan kembali masyarakatnya yang sempat terbelah akibat perbedaan pilihan.

“Semua calon yang terpilih, harus merangkul semua pihak termasuk pendukung yang kalah,”ujarnya.

Senada, Ketua Komisi A DPRD Kudus, Nurhudi menyampaikan harapannya pada para kades yang terpilih untuk siap-siap bekerja keras dalam membangun desa. Dengan alokasi dana desa yang cukup besar dari pemerintah,  kades terpilih harus memiliki visi yang luas guna menjadikan desanya semakin maju.

“Kades terpilih harus bisa menjalankan sinergi dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan desa,”tandasnya.

Ditambahkan, kades terpilih nantinya juga harus proaktif dalam menginventarisir masalah desa, untuk kemudian dicari solusinya. Termasuk kebutuhan pembangunan di daerahnya, para kades nantinya juga harus bisa menjembatani kebutuhan masyarakat dengan pemerintah daerah.

Sebagaimana diberitakan, sebanyak 115 desa di Kudus menggelar Pilkades serentak. Dari hasil Pilkades yang ada, cukup banyak incumben yang tumbang dalam pertarungan.

Selain itu, ada juga calon yang sebelumnya merupakan pejabat publik, juga tumbang dalam pertarungan.

Dari data yang dihimpun, incumben yang tumbang diantaranya di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, dimana Wawan Setiyawan harus mengakui keunggulan lawannya, Suleman. Hal yang sama juga terjadi di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo. Calon incumben Purwanti, harus kalah dari pesaingnya yang merupakan anggota TNI, Suharto.

Di Kecamatan Jati, kejutan juga terjadi di Desa Tumpangkrasak. Calon incumben,  Bambang Gunarjo kalah dari calon lainnya Sarjoko. Begitu juga di Desa Ploso, Kecamatan Jati, calon incumben Bambang Giyanta kalah dari pendatang baru, Masud.

Namun demikian, di desa-desa lain, terdapat pula calon incumben yang sukses mempertahankan kursinya. Seperti Kiswo di Desa Berugenjang,  Kecamatan Undaan, Nurazaq di Desa Megawon, Kecamatan Jati, dan Nurul di Desa Piji, Kecamatan Dawe.

Suarabaru.id/Tm