blank
Anggota KIP Jateng Wijaya ketika melakukan visitasi dan melakukan dialog dengan Kepala Desa Gondang Watumalang Wonosobo, Abadi, di Balai Desa setempat. Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Tim penilai dari Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Tengah selesai  mengunjungi 8 desa di Wonosobo yang dinyatakan lolos ke tahap visitasi, dalam Kompetisi Keterbukaan Informasi (KKI) Pemerintah Desa (Pemdes) sebagai badan publik di Jateng.

Ke-delapan desa tersebut yakni Burat (Kepil), Kalierang (Selomerto), Mlandi (Garung), Gondang dan Krinjing (Watumalang), Pucungwetan (Sukoharjo), Igirmranak (Kejajar) dan Winongsari (Kaliwiro) yang menempati rangking 8 besar dari 20 desa se-Jateng.

Selain melaksanakan verifikasi terhadap data pendukung yang sebelumnya telah dipaparkan dalam tahap uji publik di Semarang beberapa waktu lalu, kunjungan ke 8 desa  di 7 Kecamatan tersebut, dimanfaatkan KIP Jateng untuk memberikan supervisi

Komisioner Bidang Kelembagaan KIP Jateng Wijaya meminta Pemdes agar mengoptimalkan Website yang ada. Website resmi desa dapat dijadikan sarana efektif promosi potensi lokal desa yang selama ini kurang terpublikasi sehingga tidak diketahui dunia luar.

“Website desa jangan hanya menampilkan foto agenda desa dan berita kegiatan desa, tapi bisa juga digunakan sebagai media promosi potensi lokal yang nantinya akan berimbas positif pada peningkatan perekonomian warga setempat,” tuturnya, Selasa (19/11).

Wijaya saat berada di Desa Gondang Watumalang sempat melakukan dialog dengan Kepala Desa Gondang, Abadi. Hal yang sama dilakukan dengan Kepala Desa Kalierang Selomerto, Sri Hartini. Tiap desa di Wonosobo punya potensi khas seperti kuliner, wisata dan UMKM.

“Banyak desa di Jateng yang telah memanfaatkan media promosi melalui website dan media sosial untuk mendongkrak potensi ekonomi lokal. Desa-desa di Wonosobo dengan potensi wisata alam, kuliner dan UMKM yang bagus, layak masuk ke pasar global,” sebutnya.

Potensi Lokal

blank
Tim verifikator dari KIP Jateng ketika tengah melakukan penilaian di data manual terkait potensi desa dan pemanfaatan tehnologi informasi untuk promosi potensi lokal di desa. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

Melalui kecanggihan teknologi informasi, imbuhnya, saat ini banyak orang di seluruh belahan dunia dapat mengakses potensi lokal yang ada di desa-desa di berbagai daerah.

Dengan mengetahui potensi lokal yang ada, wisatawan pasti akan berdatangan.

“Jika Pemdes tidak memanfaatkan tehnologi informasi untuk promosi potensi lokal, pasti akan ketinggalan. Karena kini sebagian besar warga telah menggunakan tehnologi modern dalam setiap aktifitas sehari-hari. Generasi milenial pun semakin banyak,” tegasnya.

Beberapa Kepala Desa menyambut positif dorongan KIP Jateng untuk memanfaatkan tehnologi informasi seperti website dan media sosial sebagai sarana promosi potensi khas desa.

Dengan promosi yang gencar diharapkan potensi desa akan semakin populer di mata publik.

“Kades di Watumalang tengah gencar promosi wisata melalui wesite dan media sosial agar semakin menarik wisatawan. Mengirim surat kepada Gubernur Jateng agar memperhatikan akses jalan utama Watumalang yang rusak parah,” kata Kades Gondang, Abadi.

Pihaknya berharap, dengan semakin baiknya akses jalan di Watumalang, sejumlah kawasan wisata alam akan lebih mudah dijangkau wisatawan. Apalagi banyak potensi kuliner lokal di desa yang bisa dikelola secara profesional sebagai daya tarik bagi wisatawan.

“Di era tehnologi digital, Pemdes tentu saja tidak menutup mata dengan tehnologi modern. Meski berada di wilayah pedesaan jangkauan internet sudah bisa dimanfaatkan secara maksimal. Website desa dan media sosial sangat membantu promosi,” tandasnya.

Selain mengunjungi Desa Gondang Watumalang dan Kalierang Selomerto, Tim verifikasi KIP Jateng juga mendatangi Desa Krinjing (Watumalang), Winongsari (Kaliwiro), Mlandi
(Garung), Igirmranak (Kejajar), Burat (Kepil) dan Pucungwetan (Sukoharjo).

SuaraBaru.id/Muharno Zarka