MAGELANG – Satu lagi muncul pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Magelang, setiap hari Minggu. Lokasinya di Dusun Bendosari Gede, Desa/Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, sejak Minggu (29/9).
Pada Minggu (3/11) di pasar tersebut dilakukan deklarasi damai Pilkadesserentak 2019 se-Kecamatan Salam. Diawali dengan sepeda santai yang diikuti ribuan peserta, start dari halaman kantor Kecamatan Salam dan finish di Pasar Gemblung. Hadir Bupati Zaenal Arifin.
Kata ”gemblung” sering diartikan setengah gila, bandel, atau bodoh. Kenapa memilih nama pasar gemblung?.
Pemilik ide nama pasar gemblung, Widayat (54), mengatakan, zaman sekarang harus punya ide gila. Kepala Wilayah Salam IV itu mengakui, kata gemblung maknanya tidak waras. Tetapi, menurut dia, artinya ide gila. ”Keberanianpemberdayaan masyarakat harus berani tampil beda dengan kreasi dan inovasi,” katanya.
Untuk membuka pasar tersebut disediakan 58 lapak. Pedagangnya ada yang perorangan, ada kelompok PKK dan dasa wisma. Adapun jenis makanannya kuliner tradisional seperti jenang, klepon, dawet, cethil dari ketan, mendoan, gudeg, serta berbagai jenis makanan dari singkong. Ke depan akan dilengkapi gapura, hiasan panggung, penataan taman, lahan edukasi anak, taman selfie, dan permainan air di kolam permainan.
Setiap hari Minggu acara dimulai dengan senam aerobik bersama dengan instruktur Waty Aero warga Balangan Minggir, Sleman (DIY). Selanjutnya pagelaran di panggung hiburan.
Sedangkan untuk membeli makanan di pasar tersebut harus terlebih dahulu menukar uang dengan koin bernama geblo yang merupakan kependekan dari gawe blonjo (untuk berbelanja). Pasar tersebut berada di tanah kas desa berupa kebun sengon seluas setengah hektare. Rencana akan diperluas menjadi tiga hektare dan lahannya sudah siap.
Di pasar tersebut juga digelar lomba kicau burung tingkat Jateng dan DIY. Itu lantaran pasar tersebut berada di dekat pintu gerbang perbatasan Jateng-DIY. (Oke)