blank
Rumah Sardjito di Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, rusak karena diterjang bencana angin kencang. Untuk memperbaiki, para personel dari Koramil dan Polsek Kismantoro, serta anggota TRC BPBD Wonogiri, membantu melakukan kerja bakti gotong royong beserta warga dan pamong desa.
WONOGIRI – Cuaca di wilayah Jateng, diramalkan berawan, terjadi hujan ringan sampai sedang. Berkaitan ini, Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Metereologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, menyerukan, perlunya kewaspadaan terhadap kemunculan hujan disertai petir dan angin kencang. Utamanya untuk daerah pegunungan, Pantura dan wilayah Jateng sisi timur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Minggu (3/11), menyatakan, berkaitan dengan prediksi cuaca dari BMKG tersebut, diramalkan dapat berpotensi memunculkan bencana angin kencang dan petir. Karena kecepatan angin dari arah timur laut dan tenggara, diprediksikan mencapai 10-25 KM per jam. Suhu udara mencapai 23 sampai 34 derajat Celsius, dan kelembaban udara mencapai 45-90 persen. Kabupaten Wonogiri, tambah Bambang Haryanto, masuk dalam peta cuaca sebagai wilayah penerima hujan ringan-sedang.

Berkaitan dengan prediksi cuaca tersebut, dari Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, dilaporkan terjadi bencana angin puting beliung. Lokasinya di Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro (50 Kilometer arah timur Kota Wonogiri). Merusak rumah Sardjito di Dusun Jangle RT 1/RW 2, Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri.

Tidak ada korban jiwa, tapi atap rumah rusak, karena ribuan gentingnya diterbangkan angin. Untuk membantu korban, pamong desa bersama warga masyarakat melakukan gotong royong kerja bakti memperbaiki rumah Sardjito. Turut serta kerja bakti personel Koramil dan Polsek Kismantoro, beserta para relawan siaga bencana yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Wonogiri. Kepada korban diberikan bantuan logistik oleh BPBD Kabupaten Wonogiri.

Sementara itu, Budayawan Jawa peraih anugerah bintang budaya, Kanjeng Raden Arya (KRA) Drs Pranoto Adiningrat MM, menyatakan, terhitung mulai Tanggal 14 Oktober sampai dengan 9 Nopember 2019, masuk dalam siklus Mangsa Kalima. Menurut pemahaman Kejawen tentang Pranata Mangsa, Mangsa Kalima dinaungi Betara Asmara dan memiliki orbit selama 27 hari, serta mempunyai candra Pancuran emas sumawur ing jagad. Pranoto yang Abdi Dalem Keraton Surakarta Hadiningrat berkata: ”Ini menjadi pertanda datangnya awal musim penghujan yang disertai angin kencang.”
suarabaru.id/Bambang Pur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini