KUDUS – Turunnya hujan dalam beberapa hari terakhir membuat sejumlah sungai di Kudus mulai dipenuhi sampah. Tumpukan sampah yang berupa bambu dan kayu itu memadati dan menghambat aliran sungai.
Sampah itu juga didominasi batang pohon dengan ukuran besar. Mulai dari bambu, akar pepohonan, dan batang kayu. Selain itu juga tampak sampah plastik dan sampah rumah tangga. Kondisi tersebut lantas juga membuat membuat, warga was-was dan khawatir akan banjir. Apalagi aliran sungai Piji sangat deras saat datang hujan tiba.
Penjaga pintu sungai sungai Piji Desa Kesambi Sujati mengatakan, sampah yang menggunung itu terjadi pada Sabtu (2/11) malam. Pada saat itu kemarin sedang turun hujan lebat di wilayah Kabupaten Kudus.
“Hujannya deras, dan akibatnya sampah di bantaran sungai di kawasan atas menumpuk di sini,”katanya, Minggu (3/11).
Ia mengatakan, kejadian menggunungnya sampah di sungai Piji ini bukan yang pertama kali. Menurutnya, kejadian seperti ini terjadi rutin setiap tahunnya. Terutama awal musim penghujan. “Biasanya hujan dua hingga tiga kali. Pasti ada sampah yang menggunung disungi ini,” ungkapnya.
Adanya, penumpukan sampah tersebut, membuat warga dengan pihak terkait membersihkan sampah tersebut. Apalagi, sampah tersebut menghambat jalannya aliran sungai. Jika dibiarkan dikhawatirkan akan terjadi banjir yang menggenangi warga sekitar.
“Ini sekitar ada 10 personel dari PSDA dan warga sendiri melakukan bersih-bersih. Biar aliran sungai tidak terhambat,” jelasnya.
Senada juga diungkapkan oleh salah satu warga Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Solikan. Menurutnya, aliran sungai piji turut Desa Kesambi menjadi langganan sampah setiap tahunnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar, dari pemerintah daerah memperhatikan kondisi tersebut. Ia berharap dari pemerintah daerah, untuk melakukan normalisasi sungai piji.
“Selain itu juga kami harapkan sesama warga untuk tidak membuang sampah sembarangan,” tambahnya.
Sementara, terkait persoalan tersebut, Kepala BPBD Kabupaten Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengimbau masyarakat untuk menggelar kerja bhakti membersihkan sampah-sampah yang ada di aliran sungai. Selain itu, BPBD juga siap menggerakkan relawan untuk ikut membantu pembersihan sampah di sungai.
“Sebenarnya, sebelum musim hujan relawan kami sudah mulai bekerja membersihkan sampah di beberapa aliran sungai,”katanya.
Bergas menambahkan, banyaknya sampah di sungai sejauh ini menunjukkan budaya masyarakat untuk menjaga lingkungan masih rendah. Oleh karena itu, kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai harus terus ditingkatkan.
“Kami berharap masyarakat juga bisa lebih peduli terhadap lingkungan. Terutama kebiasaan membuang sampah sembarangan, harus mulai dihentikan. Setiap musim hujan, relawan kami selalu menemui persoalan banyaknya sampah yang nyangkut di bawah jembatan sungai,”tandasnya.
Suarabaru.id/Tm