TEMANGGUNG- Setelah kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Sumbing bisa dipadamkan, kini kebakaran terjadi di kawasan hutan milik Perhutani di lereng Gunung Sindoro, tepatnya di Petak 12E-1, Resor Pemangku Hutan ( RPH) Kwadungan, BKPH Temanggung.
“Luas lahan yang terbakar pada Senin ( 30/9) kemarin dan terjadi di Petak 12E-1 tersebut mencapai tiga hektar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi,Selasa (1/10).
Gito mengatakan, kebakaran hutan yang masuk wilayah administratif Desa Mranggen Tengah, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung tersebut diketahui pertama sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah mengetahui aadanya titik api di kawasan hutan tersebut, sejumlah relawan langsung melakukan upaya pemadaman dengan membuat ilaran sekatan. jam 12.30 wib terjadi kebakaran hutan.
Menurutnya, api yang membakar hutan tersebut cepat membesar, karena tiupan angin yang cukup kencang dan membakar rumput dan serasah ( sampah daun kering). Namun, berkat kerja sama tim gabungan yang terdiri atas dari Perhutani, TNI, Polri, BPBD, SAR Daerah dan relawan, api bisa dipadamkan sekitar dua jam kemudian.
“Dugaan sementara, asal api yang membakar hutan tersebut berasal dari seresah kering gambut tebal,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pada musim kemarau panjang seperti saat ini kawasan hutan di lereng dua gunung yang ada di perbatasan Kabupaten Temanggung dengan Wonosobo, yakni Gunung Sindoro dan Sumbing rawan terjadi kebakaran karena kondisinya kering.
Sebelumnya, pada pekan lalu kawasan hutan di lereng Sumbing juga terbakar. Kebakaran yang terjadi di Gunung Sumbing, tepatnya di atas Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung dan masuk dalam Resor Pemangku Hutan (RPH) Kemloko, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung tersebut menghanguskan sekitar 19,5 hektar lahan hutan.
Suarabaru.id/ Yon