blank
Pejabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Wonosobo Drs H M Aziz Wijaya MSi menyambut salah satu peserta "Sindoro-Sumbing Duathlon" yang berhasil masuk finish di Desa Pagerejo Kecamatan Kertek. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Gelaran Sindoro-Sumbing Duathlon di Desa Pagerejo Kecamatan Kertek Wonosobo, diharapkan bisa memicu tourism (wisata olah raga) di kota ini. Apalagi sebagai kota pegunungan, Wonosobo punya medan yang sangat cocok untuk kegiatan wisata sekaligus olah raga, seperti lari dan bersepeda.

“Saya sangat bangga dengan event Sindoro-Sumbing Duathlon ini. Meski baru kali pertama diadakan ternyata partisipasi peserta sangat tinggi. Karena ada sekitar 120 atlet olahraga lari dan bersepeda ikut dalam ajang ini,” tegas Sekretaris Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Brigjend Erwin Septiansyah.

Berdasasarkan data yang ada, atlet Sindoro-Sumbing Duathlon banyak berasal dari luar Wonosobo. Mereka datang dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Warga Wonosobo pun terpicu untuk menggeluti dua olahraga sekaligus tersebut.

Saat ini, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo, juga tengah gencar mengkampanyekan wisata olahraga di berbagai daerah yang punya medan bagus, seperti Wonosobo, Banyumas, Temanggung, Magelang dan Salatiga. Sport tourism digalakan guna mendukung destinasi wisata alam yang ada di wilayah Jawa Tengah.

“Daerah Wonosobo, seperti di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing serta wilayah pegununungan Dieng, punya medan yang sangat cocok untuk kegiatan olahraga lari dan bersepeda. Selain medannya bagus, pemandangan alam sekitarnya juga sangat mendukung karena sangat indah dan eksotik,” sebutnya.

blank
Drs One Andang Wardoyo MSi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dipartabud) Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Wisata Baru

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dipartabud) Wonosobo, Drs One Andang Wardoyo MSi, Selasa (10/9), mengatakan meski merupakan olahraga yang relatif masih baru di daerah, acara Sindoro-Sumbing Duathlon ternyata mendapat respon yang sangat bagus dari warga setempat dan peserta yang berasal dari luar daerah.

“Ini menunjukan bahwa olahraga lari dan bersepeda memang disukai banyak kalangan. Sebagai daerah pegunungan dan punya potensi wisata alam yang luar biasa, Wonosobo sangat cocok dijadikan sebagai lokasi wisata sekaligus berolah raga. Di waktu mendatang acara ini akan kembali digelar lebih besar lagi,” katanya.

One Andang mengaku beberapa kali menggelar olahraga di tempat wisata. Pihaknya pernah menghelat lomba lari marathon di sekitar tempat wisata Waduk Wadaslintang hingga ke Lubang Sewu di Desa Erorejo. Event tersebut selain menggalakan budaya olahraga di masyarakat sekaligus mengenalkan potensi wisata yang ada Wonosobo.

“Ke depan Pemkab Wonosobo melalui Dipartabud akan menggelar acara serupa di tempat yang berbeda. Karena di kota pegunungan ini punya banyak lokasi yang sangat pas untuk kegiatan sport tourisme, seperti lari dan bersepeda. Udara yang sejuk dan jalan dengan medan turun-naik sangat mendukung bagi pengembangan olahraga duathlon,” tandasnya.

Selain jalan di Desa Pagerejo Kertek, lokasi jalan di sekitar Telaga Menjer, Perkebunan Tambi di Kejajar maupun Sapuran, jalan di lokasi wisata Waduk Wadaslintang maupun di daerah lereng Gunung Sumbing di Kalikajar dan pegunungan Dieng bisa dijadikan sebagai lokasi sport torisme atau berolahraga sambil berwisata.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka