blank
Jafri Sastra/dok

KOTA MAGELANG – Dalam dua laga awal musim Shopee Liga 1 2019, PSIS Semarang menunjukkan peforma yang lambat panas. Kondisi itu terjadi saat menang 2-1 atas tim tamu Persija Jakarta (26/5) dan menahan imbang 1-1 tuan rumah Persebaya Surabaya (30/5). Tren peforma ini mulai muncul selepas Laskar Mahesa Jenar kalah 1-2 dari skuad tamu Kalteng Putra pada pekan pertama kompetisi.

Namun, kondisi lambat panas ini dinilai pelatih kepala Jafri Sastra bukan sebagai kekurangan timnya. Dia menyebut apa yang ditampilkan skuadnya pada babak kedua dengan performa yang lebih baik dari paruh pertama karena adanya strategi yang sudah disusun secara matang. Juru taktik asal Payakumbuh ini menyebut strategi tancap gas diinstruksikan kepada para pemain di babak kedua. Perubahan permainan dan pergantian pemain menjadi faktor penting.

”Kami selalu ada catatan detail perihal permainan dan performa pemain di setiap babak. Catatan itu jadi bekal kami untuk membuat perbedaan pada paruh kedua. Semisal dengan perubahan pola dan skema main. Jadi hasil yang kami raih sejauh ini karena anak-anak bisa menerjemahkan apa yang saya inginkan di lapangan,” jelasnya. Saat ini Mahesa Jenar berada pada posisi kedelapan. Klub yang sudah 20 tahun berpuasa gelar juara kasta tertinggi Liga Indonesia ini mengumpulkan empat poin dari sekali menang, satu kali imbang, dan sekali kalah.

”Saya selalu meminta anak-anak untuk selalu menunjukkan yang terbaik dalam latihan dan pertandingan. Mereka yang turun baik sejak awal laga dan pengganti adalah pemain yang paling siap dan saya percaya bisa bertanggung jawab saat di lapangan,” tandas Jafri. PSIS sudah ditunggu Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 22 Juni mendatang. Tuan rumah juga dalam tren positif selepas menyapu bersih tiga pertandingan dengan kemenangan. (rr)