blank
MENUJU POS: Peserta kirab pataka berjalan menuju pos pertama, perempatan Galonan, Rembang.(Djamal AG)

REMBANG – Hasil karya seni Raden Ayu (RA) Kartini, berupa kata mutiara kembali dikirab menyusur jalan sejauh 26 kilometer, mulai dari  Museum RA Kartini sampai makam pahlawan emansipasi wanita itu, di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Sabtu (20/4) malam.

Acara yang diberi nama Kirab Pataka, diikuti oleh ribuan orang dari berbagai instansi, organisasi/komunitas, dan pelajar.

Prosesi kirab dimulai dari pendopo museum RA Kartini. Istri Bupati Rembang, Hj Hasiroh Hafidz, mengeluarkan pataka dan potret RA Kartini dari tempat penyimpanannya, kemudian menyerahkannya ke sang suami, yakni Bupati Abdul Hafidz.

Selanjutnya, Bupati mengikatkan petaka itu ke tongkat kayu dan meletakkannya ke bagian depan replika kapal, kemudian dikirab menuju Bulu.

Prosesi Kirab sendiri diawali dengan tumpengan, dan berakhir hingga tengah malam setelah peserta kirab samapi ke titik finis.

Saat berlangsung kirab, suasana di sepanjang jalan yang dilaluinya begitu meriah. Ribuan pengiring berjalan kaki memakai kebaya dan pakaian adat Jawa. Mereka juga membawa lampion dengan berbagai bentuk dan gambar wajah pahlawan.

Di tambah lagi banyaknya warga yang menonton. Bahkan ada wisatawan asing yang menyaksikan jalananya kirab itu.

Untuk menghindari kelelahan, oleh panitia, peserta kirab dibuat sistem estafet. Pos pertama untuk pergantian peserta di perempatan Galonan, kemudian GOR Mbesi, Kantor Kecamatan Sulang, SMP Bulu, dan berakhir di Makam RA Kartini. Masing2 pos menyiapkan atraksi kesenian untuk menghibur peserta.

Sesampainya di Makam RA Kartini, pataka diinapkan semalam. Sebagai hiburannya digelar pertunjukkan wayang kulit semalam suntuk. Minggu (21/4) pagi, Pataka akan dibawa ke pendopo museum lagi, dan dimasukkan kembali ke peti untuk disimpan.

Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, kirab pataka merupakan prosesi yang sakral untuk mengenang semangat yang diwariskan RA Kartini, termasuk makna dari kata-kata mutiara yang setiap tahun sekali dikirab.(suarabaru.id/Djamal AG)