SALATIGA – Ada yang menarik di TPS 06 Kelurahan Bugel, Salatiga. TPS yang dikemas resepsi pernikahan itu sengaja disebut sebagai TPS “Manten”. Lantunan suara khas mantenan Jawa dengan alat musik gamelan, mengiringi kedatangan warga yang hendak mencoblos.
Mulai dari pintu masuk, warga yang telah memiliki hak suara disambut ramah seorang anggota Linmas. Masuk lebih dalam, warga berbekal A5 serta KTP-el kembali disambut sejumlah petugas KPPS yang mengenakan busana Jawa lengkap dengan riasannya.
Dan yang membuat takjub, suasana ruangan TPS bernuansa warna warni terlihat mencolok di bagian pelaminan. Ya, lima kotak suara ditempatkan di bagian depan yang dikemas mirip pelaminan berwarna putih. Kotak suara itu, dilibatkan sengaja pasangan “manten”.
Ketua KPPS Ainul Huri kepada wartawan Rabu (17/4) mengatakan, TPS dengan konsep “Manten” ini memberi pesan kepada masyarakat bahwa pemilu itu menyenangkan. Sebagai informasi, DPT di TPS 50 Bugel sebanyak 182 yang memiliki hak suara.
“Kami juga ingin menyebut kegiatan coblosan ini sebagai mantu rakyat. Membuat TPS nuasa resepsi agar masyarakat bisa berbondong-bondong ke TPS dan memberikan hak suaranya. Sehingga kami diminta KPU bagaimana agar bisa meningkatkan partisipasi masyarakat. Karena memang Kota Salatiga dengan tingkat partisipasi Salatiga yang dalam Pemilu lalu 80 persen bisa ditingkatkan kembali,” lanjutnya.
Terkait anggaran yang digunakan, diakui Ainul Huri sebagian adalah anggaran bantuan dari KPU namun ada juga swadaya warga. Sejumlah warga ditemui Wartawan mengaku datang ke TPS 50 Bugel selain ingin memberikan hak suara juga karena penasaran. Tak terkecuali pemilik hak dari DPTb.
Seperti diutarakan Margaret (21) asal Maluku. Mahasiswa PT swasta di Salatiga itu sengaja tidak pulang kampung dan memilih memberikan haknya di TPS 50 Bugel. “Saya penasaran dengan TPS ala-ala pernikahan sehingga memilih tidak pulkam mendaftarkan diri kategori DPTb dan hanya mendapatkan hak memilih Presiden dan wakil Presiden saja,” tutur Margaret.
Suarabaru.id/Erna