KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus secara resmi meluncurkan Unit Siaga Darurat Bencana atau U-Garuda 112 di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus. U Garuda-112 merupakan layanan call center kegawatdaruratan yang di gagas oleh Kemenkominfo Indonesia dan akan diterapkan di Kabupaten Kudus.
Acara peluncuran pada Kamis (11/4) tersebut dihadiri Bupati Kudus, HM Tamzil, serta perwakilan Kementerian Kominfo, seluruh kepala desa yang ada di Kudus.
Dari data yang ada, Kabupaten kudus merupakan kabupaten ke 34 di Indonesia yang menerapkan program itu. Sedang di skala provinsi, Kudus menjadi kabupaten penyelenggara nomor 4 setelah Solo, Semarang, dan Grobogan.
Dalam sambutannya, Bupati Kudus HM Tamzil berharap agar program U-Garuda 112 bisa digunakan secara bijak oleh masyarakat Kudus. Program tersebut diperuntukkan untuk situasi kegawatdaruratan, bukan untuk aduan-aduan masyarakat. ”Jadi misal dalam situasi genting bisa menelepon nomor tersebut,” jelasnya.
Menurut Tamzil, dengan menekan nomor call center 112 masyarakat bisa melaporkan kejadian yang perlu penanganan khusus. Di antaranya kebakaran, bencana alam, kedaruratan medis, kecelakaan, dan gangguan keamanan. Termasuk jika ada yang mengalami serangan stroke ataupun ada hewan liar yang mengganggu.
Baca juga; Bacok Korban, Tujuh Begal Cilik Dibekuk
Petugasnya tersebar di 9 kecamatan di Kudus, dalam waktu kurang dari 10 menit akan segera datang untuk melakukan penanganan.
Tamzil juga mengharapkan layanan U-Garuda 112 tidak digunakan untuk main-main atau iseng. Mengingat layanan tersebut sangatlah penting bagi masyarakat yang membutuhkan. Peraturan terkait hal tersebut juga telah tersedia.
Selamatkan Nyawa
“Ingat, ini bukan nomor main-main atau nomor biro jodoh. Jadi para jomblo harus mencari pertolongan Allah dan meminta doa orang tua khususnya ibu supaya disegerakan mendapat pasangan,” kata Tamzil berkelakar.
Dengan adanya layanan tersebut, Tamzil mengharap durasi pelayanan gawat darurat bisa semakin dipangkas. Tindakan yang sigap dan cepat, dirasa akan menyelamatkan banyak nyawa.
Sinergitas semua pihak yang terlibat seperti BPBD, Dinkes, Kepolisian, Dishub juga bisa dijalankan secara maksimal. Mengingat U-Garuda 112 akan mencakup banyak sektor. “Karena itu terintegrasi dengan berbagai pihak,” tandasnya.
Sementara perwakilan Kemenkominfo Pusat Agung Setiyo Utomo, menjelaskan jika layanan U-Garuda 112 bisa melayani semua keadaan darurat. Semua layanan yang sebelumnya telah ada, yakni 110 untuk kepolisian, 119 untuk rumah sakit,113 untuk pemadam kebakaran, serta 115 untuk basarnas.
“Tinggal tekan 112 di emergency call, gratis,” terangnya.
Tak hanya di Kudus, layanan 112 bisa saja dimanfaatkan oleh masyarakat perbatasan, baik di Demak, Pati, ataupun Jepara. Mengingat pada kabupaten tersebut belum diterapkan call center U-Garuda 112. “Karena itu, masing-masing kabupaten diharapkan koordinasi,” tandasnya.
Suarabaru.id/tm/