blank
Karena terdesak keperluan uang untuk membayar utang Supriyadi nekat menipu tiga orang wanita yang semuanya berprofesi sebagai tenagan migran di luar negeri. Foto: Suarabaru.id/ Yon

TEMANGGUNG- Terdesak keperluan uang untuk membayar hutang yang cukup banyak, Supriyadi (40) warga  Desa Tlangu, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, nekat menipu tiga orang wanita yang semuanya berprofesi sebagai tenagan migran di luar negeri.

“Modus dari tersangka kepada tiga tenaga migran tersebut yakni pinjam uang dan  berjanji akan menikahi  para korban,” kata Kasubag Humas Polres Temanggung AKP Heny Widyanti.

Heny mengatakan, pertemanan tersangka dengan para korban tersebut berawal dari sarana media sosial Facebook, dan tersangka merayu para korban untuk meminjami uang. Adapun tiga korban  tersebut yakni  Rubiyati warga Dusun  Notobangsan, Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak , Kabupaten Temanggung yang bekerja sebagai  tenaga migran di Taiwan, kemudian, Siti Marfuah  seorang TKW asal Kabupaten Wonosobo dan NW , juga TKW asal Jakarta.

Menurutnya,  berawal dari pertemanan melalui facebook tersebut, tersangka merayu-rayu para korbannya untuk meminjami uang, dengan alasan untuk membayar utangnya.  Dan, para korban yang terkena rayuan gombal pria yang sedang proses cerai dengan istrinya tersebut, meminjamkan uangnya kepada tersangka dan mencapai total Rp 185 juta.

Ulah Supriyadi yang sehari-hari berprofesi tukang membuat anak kunci tersebut terbongkar, ketika  Rubiyati melaporkan masalah tersebut ke Polsek Tembarak, beberapa waktu lalu. Rubiyati yang telah mentrasnfer uang sebesar Rp 150 juta dengan delapan kali pengiriman tersebut, tidak hanya mengalami kerugian uangnya, melainkan juga telah ditipu oleh tersangka dengan janji dinikahi, tetapi hingga saat ini janji tersebut tinggal janji.

“Korban ini juga pernah diajak tidur bersama oleh tersangka sebanyak dua kali, saat ia pulang ke Temanggung. Dan, juga dijanjikan untuk dinikahi,” ujarnya.

Tersangka Supriyadi mengaku, dirinya menipu tiga orang tenaga migran dengan modus pinjam uang, karena terdesak untuk melunasi utang-utangnya. Selain itu, uang hasil penipuan tersebut digunakan untuk mengembangkan usahanya sebagai tukang pembuat anak kunci.

Ia mengaku, hubungan pertemanan dengan korban Rubiyati telah berjalan sejak tahun 2016 lalu, sedangkan dengan korban Siti Marfuah yang bekerja di Singapura, dikenalnya sejak 2017. “Sedangkan korban TKW asal Jakarta, baru saya kenal sejak empat bulan lalu,” akunya.

Kepada tiga korbannya tersebut, Supriyadi  juga mengaku, bahwa dirinya saat ini sedang dalam proses cerai dengan istri sahnya. Sehingga, dua dari tiga korban tersebut mau diajak tidur bersama dan janji akan dinikahinya.

Suarabaru.id/ Yon