WONOSOBO – Tim WHO (World Health Organization) dari PBB, Donald dan Mr Daren melakukan pengecekan dan verifikasi kawasan Open Defecation Free (ODF) di Dusun Losari dan Dusun Gumingsir Desa Purbosono Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo, Selasa, (5/3/2019).
Tim WHO disambut dengan baik oleh Pemerintah Kecamatan Kertek dan Koramil 06/Kertek,saat melakukan verifikasi di beberapa titik. Tim WHO tersebut mengaku bangga dengan
adanya jambanisasi di Desa Purbosono karena melihat antusiasme masyarakat bahu membahu membuat jamban.
Babinsa Koramil 06/Kertek Koptu Ihsan Ngadi mengatakan walaupun mereka datang dari jauh, tetapi mereka masih sangat bersemangat dalam melakukan pengecekan di wilayah binaannya yang ada di pelosok desa.
“Saya berharap semoga mereka dapat melihat betapa antusiasnya warga dalam membuat jamban, sehingga Mr. Donald dan Daren dapat lebih semangat untuk turut serta mensukseskan program ODF di wilayah–wilayah lain,” ucapnya.
Dia meminta tim WHO untuk lebih memperhatikan masalah-masalah seperti ODF ini. Karena jika program ODF diterapkan di seluruh desa maka dapat dipastikan akan banyak penyakit
yang lama kelamaan hilang dan kebersihan lingkungan tetap terjaga.
Sejatinya bibit penyakit lebih banyak muncul melalui pembuangan, baik itu pembuangan limbah maupun feses. Sementara masih banyak masyarakat desa yang terbiasa membuang air besar sembarangan. Dengan ODF buang air besar sembarangan bisa dihentikan.
Kades Purbosono, Gono Sunoto menyampaikan terimakasih kepada Mr Donald dan Mr Daren yang telah memperhatikan program ODF di desanya dan rela menempuh perjalanan jauh.
Dirinya berharap Desa Purbosono dapat menjadi salah satu contoh Desa yang berhasil mensukseskan Program ODF dan bebas BABs.
Bebas BABs
Sebelumnya, program Buang Air Besar Sembarangan (BABs) tengah digalakan di berbagai wilayah pedesaan di Kabupaten Wonosobo. Program tersebut melibatkan berbagai kalangan,
baik dari unsur TNI-Polri, Pemkab, Pemdes maupun masyarakat secara umum.
Anggota TNI dari Koramil 03/Mojotengah Kodim 0707 Wonosobo pun tak mau ketinggalan. Mereka melakukan giat penggalian lobang pembuatan jambanisasi di Dusun Tosobo dan Dusun
Pasindon Desa Candirejo Kecamatan Mojotengah Wonosobo.
Penggalian lubang jamban secara simbolis dilakukan Camat Mojotengah Bandriyo, Danramil 03 Kapten Inf Panut, Kapolsek Widiyatno dan Kades Candirejo Yuni. Setelah dilakukan
penggalian secara simbolis, kegiatan serupa akan dilaksanakan masyarakat setempat.
Camat Mojotengah Bandriyo mengucapkan terima kasih kepada unsur TNI-Polri atas bantuan yang diberikan kepada warga masyarakat Desa Tasobo. Dia berharap program jambanisasi
terus berlanjut dan gerakan BABs akan cepat terselasaikan sehingga kesehatan lingkungan akan tetap terjaga.
“Dengan gerakan BABs maka program pemerintah di bidang kesehatan dan lingkungan akan cepat tercapai. Bila masyarakat sehat dan lingkungan bersih, akan jadi indikator percepatan dalam program penanganan kemiskinan di wilayah pedesaan”, katanya.
Di lain pihak, Danramil 03/Mojotengah Kapten Inf Panut mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Karya Bakti TNI, kemangunggalan antara TNI dengan masyarakat, melalui program jambanisasi bagi masyarakat miskin yang belum memiliki jamban.
“Dengan program karya bakti jambanisasi diharapkan masyarakat akan lebih memahami pola hidup sehat dalam rangka menuju Indonesia Sehat. Program ini bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam bidang kesehatan dan lingkungan.
Selain itu, ditambahkan Panut, program jambanisasi ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta sebagai langkah awal memulai budaya sehat dan bersih khususnya masalah jamban.
Program jambanisasi secara simbolis di terima oleh Kades Candirejo Yuni. Pihaknya menyampaikan rasa terima kasih kepada anggota TNI dari Koramil 03 Mojotengah yang telah memberikan bantuan kepada warga masyarakat Desa Candirejo. Program jamban sehat ini dibuat agar masyarakat bebas buang air besar sembarangan. (SuaraBaru/Muharno Zarka)