blank
RATA TANAH : Gedung Sasana Bhakti, Kota Blora, kini rata tanah. Selanjutnya akan dibangun show room produk unggulan dan cineplex. Foto : wahono/

BLORA – Gedung bersejarah Sasana Bhakti, Kota Blora, kini rata tanah. Gedung yang berlokasi di pojok utara alun-alun kota sate, sengaja dirobohkan karena kondisinya sudah tidak layak dan membahayakan.

Gedung yang dibangun pada 1950-an tersebut, bakal dibangun baru untuk ruang pamer (show room) hasil kerajinan produk unggulan Blora, dan cineplex (bioskop kembar).

“Sasana Bhakti itu termasuk gedung bersejarah, dibangun pada 1957,” jelas tokoh Blora, Yudhi Sancoyo, Minggu (24/2).

Menurutnya, saat dibangun pasca Pemilu 1955, dinamai Gedung Rakyat. Pada  sekitar 1968 berubah menjadi Gedung Rajawali, dan berubah lagi bernama Gedung Tri Daya.

Pada 1986-1987 atau era Bupati H. Soemarno (alm), gedung itu direnovasi dan diganti nama menjadi Sasana Bhakti hingga saat ini, urai mantan Bupati Blora Yudhi Sancoyo.

“Pernah juga untuk gedung bioskop, ketika itu bernama Bioskop Tri Daya,” tambahnya.

blank
STRATEGIS : Gedung Sasana Bhakti sebelum dirobohkan (kanan). Gedung bersejarah yang dibangun pada 1957. Foto : Wahono/

Termasuk TIC

Pantauan di lokasi eks Gegung Sasana Bhakti, kini gedung bersejarah itu sudah roboh total rata dengan tanah, termasuk bangunan Tourism Information Center (TIC) di sebelah baratnya.

Alat berat backhoe dan sejumlah pekerja, meratakan bekas gedung yang selama ini sering difungsikan untuk tempat pertemuan, pentas seni, dan hajatan. Di bagian depan ditutup lembaran seng.

Terpisah Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Dinporabudpar) setempat, H. Slamet Pemuji, membenarkan gedung di pojok utara alun-alun sudah dirobohkan.

Menurutnya, selain sudah tidak layak dan membahayakan bila dimanfaatkan untuk kegiatan, akan dibangun ruang pamer (show room) kerajinan produk unggulan Blora, dan cineplex (bioskop kembar).

“Rencana dibangun pada 2020, misal ada investor bisa langsung digarap,” kata Slamet Pemuji. (suarabaru.id/Wahono).