blank
Pakar herbal Bayudiningrat hadir di Gedung Giri Wahana Kabupaten Wonogiri, untuk memberikan ceramah kesehatan, dan mengajak perlunya melakukan gerakan tidak sakit dalam kiat penyelamatan generasi.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Demi menyongsong masa depan, mulai sekarang bangsa Indonesia perlu melakukan gerakan nasional penyelamatan generasi. Yaitu melakukan gerakan membudayakan perilaku hidup sehat, jangan sampai sakit, dan jangan mewariskan sakit yang bersifat generatif kepada anak cucu. Hal ini penting dilakukan oleh semua eleman masyarakat, dalam menyikapi era globalisasi millenial, memasuki revolusi zaman industri 4.0.

Pakar herbal, Bayudiningrat, dari Depo Manggata Majapahit, Mojokerto, Jatim, Senin (21/1), mengemukakan hal itu saat tampil menyampaikan ceramah kesehatan di Gedung Giri Wahana Kabupaten Wonogiri. Ceramahnya tidak hanya diikuti oleh warga Kabupaten Wonogiri saja, tapi ada pula yang datang dari Sukoharjo, Solo, Klaten, Karanganyar (Jateng), juga dari Gunungkidul (DI Yogyakarta) dan Pacitan (Jatim).
Herbalis yang tengah naik daun ini, disamping menyampaikan paparan tentang kampanye perlunya membudayakan hidup sehat, juga membuka konsultasi gratis tentang kiat penyembuhan penyakit.

Saat ini, arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0. Ironisnya, kini makin banyak ditemukan orang sakit yang sebagian besar dipicu oleh pola makan dan budaya perilaku hidup tidak sehat. Hal ini berkaitan erat dengan jenis konsumsi makanan, yang telah tercemari oleh aneka zat kimia. ”Beda dengan dulu, jarang ditemukan orang sakit stroke, asam urat dan darah tinggi. Karena makanan yang dikonsumsi jenis organik yang tidak tercemari kimia,” tegas Bayudiningrat.

Menghadapi kenyataan tersebut, pakar herbal dari Depo Manggata Mojopahit ini, mengajak hadirin untuk kembali mengonsumsi makanan organik yang alami, dan terjauhkan dari zat kimia. Termasuk rajin mengonsumsi bekatul, agar badan senantiasa sehat dan bugar, serta terjauhkan dari penyakit. Sesuai dengan tema ceramah ”Manfaat konsumsi bekatul bagi kesehatan,” dibeberkan bahwa bekatul mengandung vitamin B1, B6, B 12 dan B komplek. ”Bapak ibu jangan sampai sakit, rajinlah mengonsumsi bekatul,” ujar Bayudiningrat.

Kecuali mengandung aneka vitamin B, bekatul juga menjadi nutrisi yang menyehatkan tubuh, dan memiliki kandungan zat antibodi. Untuk mereka yang rajin mengonsumsi, terbebas dari sakit pegal, linu, keju, kemeng, dan terhindar dari rasa capai. Bekatul, tandas Bayudiningrat, juga mengandung serat yang memudahkan BAB (Buang Air Besar), dan memperbaiki metabolisme.

Bagi orang yang sulit BAB, sangat beresiko mudah terserang penyakit. Di sisi lain, bekatul juga mujarab untuk mencegah sakit asam urat dan koleterol. ”Karena itu, marilah kita kembangkan gerakan dilarang sakit,” ajak Bayudiningrat. Sebab, sakit itu tidak enak. Agar tidak sakit, caranya adalah melakukan perbaikan pola makan, membudayakan perilaku hidup sehat, dan kendalikan pikiran.(suarabaru.id/bp)