blank
DIBEBASKAN : Denah (peta) lahan seluas 205 hektar yang dibebaskan untuk keperluan pembangunan proyek nasional Bendungan Randugunting Blora. Foto : Ist/Wahono/

BLORA – Bendungan Randugunting terus disosialisasikan. Proyek Kemen PUPR tersebut, dilaksanakan oleh BBWS Pemali Juana, dengan kebutuhan lahan mencapai luas 205 hektar.

Untuk merealisasi proyek nasional tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mengalokasikan dana dengan nilai kontrak Rp 858,798 miliar.

“Fisik sudah dimulai, lahan siap, pembayaran pembabesan tanah dilakukan bertahap,” jelas Kepala Bappeda Kabupaten Blora, H. Syamsul Arief, Jumat (18/1).

Menurutnya, proyek tersebut dibawah Kemen PURR, dan menjadi tanggungjawab Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

Sedangkan pelaksananya dari PT. Wijaya Karya (WK) dan PT Andesmont Sakti (KSO) , kontrak telah ditandatangani 8 November 2018, dengan nilai Rp 858,798 miliar.

“Dananya bersumber dari APBN tahun jamak 2018-2022, waktu pelaksanaan 1.460 hari kalender, masa pemeliharaan 365 hari kalender,” jelas Syamsul.

Rembang & Pati

BBWS Pemali Juana rajin sosiasliasi proyek nasional ini. Terakhir  digelar di pendapa Kantor Kecamatan Japah, dihadiri Bupati Blora H Djoko Nugroho, institusi terkait, perangkat desa dan masyarakat terdampak.

“Targetnya bisa menampung 10,40 juta M3 air, dan pembanguan fisik rampung pada 2022,” jelas Syamsul Arief.

Untuk fisik bendungan, lanjutnya, memang berada di Kabupaten Blora, namun manfaat terbesar untuk meningkatkan (pengairan) pertanian Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Pati.

Keuntungan untuk Blora, lanjutnya, selain dari sektor wisata, juga bahan baku air bersih untuk masyarakat luas yang dikelola pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan debit air sekitar 100 liter/detik.

“Faktor geografis Blora lebih tinggi dari waduk, tapi masyarakat Blora tetap akan terpenuhi kebutuhan air sekitar 100 liter/detik,” tambah Syamsul.

Terpisah Kepala BBWS Pemali Juana, H. Ruhban Ruzziyatno, menyampaikan bahwa pembangunan Bendungan Randugunting merupakan proyek strategis nasional yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Lahan yang dibutuhkan, lanjutnya, mencapai 205 hektar, berada di lahan hutan dan milik warga Desa Kalinanas serta Desa Gaplokan, Kecamatan Japah, Blora.

“Luas genangannya 187,19 hektar, daya tampungan normal 10,40 juta meter kubik air,” kata Ruhban Ruzziyatno. suarabaru.id/wahono