blank
Antisipasi pohon tumbang, Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang sudah memotong pohon perindang hingga pendek, (Suarabaru.id/dh)

 

MAGELANG – Pemkot Magelang mewaspadai turunnya musim penghujan, khususnya terhadap potensi bencana alam. Seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan sebagainya. Apalagi, beberapa hari belakangan hujan turun cukup deras.

Antisipasi hal itu Wali Kota Sigit Widyonindito menegaskan,  sudah menginstruksikan para kepala wilayah untuk waspada. Selain itu, dia juga meminta para kepala wilayah dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memetakan dengan jelas potensi terjadinya bencana itu.

‘’Sudah saya beritahukan kepada para kepala wilayah untuk mulai waspada. Hujan sudah mulai turun, bahkan beberapa kali sangat deras,” ujarnya, kemarin.

Meski sampai saat ini belum terjadi masalah yang berarti, Sigit memastikan agar semua disiapkan dengan baik. Bahkan, pemetaan rawan bencana pun sudah dilakukan. Dari peta rawan bencana saat ini, disebutkan ada beberapa wilayah yang rawan bencana alam tanah longsor.

Antara lain wilayah Kelurahan Rejowinangun Utara, Potrobangsan, Gelangan, Tidar Utara dan Kelurahan Magelang. Wilayah ini dinilai rawan longsor, karena kontur daerah yang berupa lereng atau terjal. Selain longsor, ancaman yang kerap mengintai adalah tumbangnya pohon di pinggir jalan.

Selain itu, Pemkot Magelang melalui Bagian Kesejahteraan (Kesra) akan membuat pemetaan yang lebih dalam lagi.

Kabag Kesra Setda Kota Magelang, Hadi Sutopo menerangkan, pihaknya akan segera berkoordinasi untuk membuat pemetaan yang lebih mendalam.

‘’OPD terkait juga diminta memetakan lebih dalam lagi titik rawan bencana alam ini. Sejauh ini, kami melihat longsor yang terjadi akibat talud yang tidak memiliki banyak pori-pori, sehingga, air hanya tertampung di dalam tanpa bisa keluar dan akibatnya tanah longsor,’’ terangnya. (Suarabaru.id/dh)