SEMARANG – PSIS Semarang ingin PSSI segera memberikan keputusan terkait keberlanjutan kompetisi Liga 1, setelah dihentikan sejak 25 September lalu. Hal tersebut diungkapkan General Manager PSIS Wahyu ”Liluk” Winarto yang berpedoman pada rekomendasi Menpora Imam Nahrawi. Saat itu Menpora ingin kompetisi dihentikan dua pekan beberapa jam sebelum PSSI memberikan keputusan. Adapun keputusan penghentian Liga 1 ini terkait kasus meninggalnya suporter asal Jakarta, Haringga Sirla, di Bandung sebelum Persib Bandung melawan Persija Jakarta pada 23 September.
”Acuan kami merancang program latihan selama penghentian kompetisi yang belum ditentukan ini ya selama dua minggu itu. Mulai 26 September hingga 9 Oktober, hanya itu patokannya dan kami harap PSSI segera memberikan kepastian,” tutur Liluk. Laskar Mahesa Jenar juga punya banyak pertimbangan untuk rencana menggelar uji coba melawan sesama peserta Liga 1. Menurut Liluk, manajemen klub tidak ingin saat uji coba ditetapkan secara mendadak kompetisi dilanjutkan.
Selain peforma tim, pembengkakan anggaran operasional klub sangat dirasakan. PSIS seharusnya menghadapi Persela Lamongan pada pekan ke-24 di Stadion Surajaya, 30 September lalu. Berlanjut pada 8 Oktober PSIS dijadwalkan jumpa PS Barito Putera di Magelang. ”Yang penting tidak mendadak, karena kami harus mempersiapkan kebutuhan tandang jika ke Lamongan atau mengurus perizinan di Magelang jika menjamu Barito,” tandasnya.
Sementara itu, saat ini Hari Nur dan kolega sudah menempati mes baru yang di Jalan Cempaka, Panjengan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, setelah melawan Persija beberapa waktu lalu. Latihan kembali digelar di Magelang pekan ini selepas libur tiga hari. Mes ini rencana ditempati penggawa Mahesa Jenar hingga akhir musim. Liluk mengungkapkan pihaknya kemungkinan memperpanjang kontrak rumah tersebut untuk musim depan. (rr)