BLORA – Pelaksanaan proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) dari DAS Bengawan Solo ke Kota Blora akhir tahun ini rampung. Proyek bantuan pusat berbiaya Rp 135 miliar digarap sejak 2014 oleh PT. Hutama Karya (HK).
Hanya sayangnya, sudah empat dalam pengerjaan pada 2014 lalu, proyek nasional tersebut sampai saat ini belum JUGA bisa dirasakan manfaatnya oleh warga Blora.
Pantauan pada proyek di Cepu, Senin (1/10), pipa utama memang sudah tertanam (terpasang) dari daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di Cepu sampai menara air di Kota Blora.
Hanya saja, untuk pipa penyalur air baru tertanam di Kecamatan Cepu, dan Sambong, semantara Kecamatan Jiken, Kecamatan Jepon, dan Kota Blora belum tergarap.
Menanggapi proyek harapan masyarakat itu, Bupati Blora H. Djoko Nugroho, mengatakan proyek tersebut memang akan berakhir kontraknya pada tahun ini.
“Proyek berakhir tahun ini, dan itupun masih ada perbaikan,” tandasnya.
Bupati membenarkan, sebelumnya intake (unit prasedimentasi) di Cepu ambrol, akan ada perbaikan kembali intake dan pembersihan jaringan, jelasnya saat rapat paripurna di DPRD setempat, baru-baru ini.
42 Kilometer
Selain itu, lanjutnya, saat ini masih ada penyambungan pipa ke Blora melewati jembatan, dan sudah dilakukan uji coba di Kecamatan Cepu dan Sambong.
“Sudah laporan ke kami, katanya kualitas air bangus, karena air Bengawasn Solo saat ini memang sedang jernih,” katanya.
Namun menurutnya, masih perlu dilihat kembali, perlu dibuktikan apakah pada Desember nanti saat air Sungai Bengawan yang biasanya keruh kerena sudah mulai musim hujan, masih bisa bening.
Sebelumnya, fraksi-fraksi DPRD Blora, mempertanyakan proyek SPAM ini, karena proyek itu sudah digarap sejak 2014, kenyataannya proyek itu belum diserahkan ke Pemkab dan belum bsa dinikmasti masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, pipa jaringan distribusi utama (JDU) SPAM dari Cepu ke Blora sudah rampung, dan tertanam sejauh 42 kilometer dari pinggir sungai Bengawan Solo sampai menara air di Tegalgunung, Kota Blora.
Saat ini proyek SPAM sedang tahap uji coba fasilitas dan ada beberapa titik pipa yang belum connect.
Proyek multi year mulai digarap sejak 2014, melintasi lima kecamatan (Cepu, Sambong, Jiken, Jepon, Blora ). Diproyeksikan bisa melayani kebutuhan air untuk 8.000 kepala keluarga (KK) berkapasitas 200 liter/detik.(suarabaru.id/wahono)