SEMARANG – Even lomba lari Borobudur Marathon yang mampu mengangkat pariwisata Kabupaten Magelang dan mendunia, membuat Kota Semarang terinspirasi menggelar acara sejenis pada Minggu, 16 Desember mendatang. Agenda bertajuk ‘Semarangf 10K’ dengan hadiah total Rp 220 juta tersebut, secara resmi diluncurkan di Gedung Oudetrap, kawasan Kota Lama, Semarang, Jumat (3/8) siang.
Menurut Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, even yang bisa menuai manfaat yang sama seperti acara pendahulunya. Sebanyak 3.000 peserta ditargetkan bisa mengikuti acara yang rencana akan menjadi signature running event di Kota Semarang tersebut.
”Borobudur Marathon mampu mengangkat Magelang dalam hal perekonomian di sektor pariwisata. Ini yang membuat saya ingin acara serupa ada di Semarang. Namun bukan marathon dulu, tapi dimulai dengan lari 10 kilometer dulu. Ini akan menjadi sejarah permulaan even lari yang akan kami rutinkan di kota ini,” kata Hendi, sapaan akrab walikota.
Borobudur Marathon yang menjadi inspirasi kegiatan ini disebutkan sudah digelar sejak 2013 hingga terakhir tahun lalu. Hendi beberapa bulan ini intens berkomunikasi dengan pegiat dan Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chi An, dan panitia penggarap acara berkonsep sport tourism, termasuk Disporapar Jateng. Hadir dalam acara kemarin, Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Sudarsono dan Kabid Olahraga Disporapar Effendi HMC.
”Saya coba diskusikan dengan para penggagas Borobudur Marathon tersebut. Kami ingin Semarang 10K bisa dikemas serupa, menonjolkan rute lari di kawasan wisata dan situs peninggalan di Kota Semarang dengan atraksi budaya yang ditampilkan di setiap titik. Saya yakin ini akan mampu mengenalkan lebih luas potensi di Semarang,” lanjut Hendi.
Selain itu pihaknya juga akan menjadikan acara Semarang 10K ini untuk pembibitan atlet lari di Kota ATLAS. Jadi tidak hanya dilihat dari sisi pariwisatanya saja. ”Kami targetkan atlet nasional untuk berpartisipasi. Hal ini diharapkan juga menginspirasi atlet lari kami. Ke depan kami juga berencana mengikutsertakan pelari internasional di penyelenggaraan selanjutnya,” tandasnya.
Di bagian lain, penggagas dan pihak sponsor penyelenggaraan Liem Chi An mengaku, kegiatan ini sebagai sumbangsihnya kepada Semarang untuk lebih punya greget dalam olahraga lari dan pariwisata.
”Saya ikut mencari makan di Semarang. Bersama walikota, saya ingin kota Semarang punya geliat lomba lari seperti Magelang. Saya punya keyakinan kota ini mampu,” katanya.
Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Sudarsono menilai, mendesain sebuah even olahraga dengan pariwisata memang tengah populer saat ini. Dia berharap, lomba lari ini akan lebih kental dengan Semarang-nya jika nanti digelar.
”Kami setuju even ini dikemas dalam sport tourism. Ada kekhasan Semarangnya, ada nuansa pariwisata yang bisa ditonjolkan,” kata Sudarsono. (suarabaru.id/sl)