blank
BU PROJECT : Inilah sebagian fasilitas di BU Project (proyek Lapangan Banyu Urip), jalan Raya Cepu-Bojonegoro pada KM-16, Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Foto : Hn

BLORA – Selain penghasil komoditas kayu jati, wilayah Blora Jawa Tengah juga memiliki potensi besar dalam pengolahan sumber daya alam. seperti Produksi Blok Cepu makin setabil diatas angka 200.000 barel perhari (BPH) crude oil (minyak mentah), yakni 210.000 BPH, dengan angka perkiraaan cadangan minyak di perut bumi Lapangan Banyu Urip 729 juta barel.

Besaran produksi Blok Cepu dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), membuktikan kinerja positif di Lapangan Banyuurip dengan angka 210.000 barel perharinya.

“Produksi Blok Cepu saat ini stabil di angka 210.000 BPH,” beber Juru Bicara EMCL Rexy Mawardijaya, Kamis (2/8).

Menurutnya, jika produksi di Lapangan Banyu Urip 210.000 BPH membuktikan kalau target puncak produksi 165.000 sampai 185.000 BPH sudah terealisasi dua tahun lalu.

Proyek baru yang sedang digarap EMCL, anak perusahaan ExxonMobil Indonesia, adalah menyiapkan lapangan baru di Kedung Keris dengan target produksi bertahap hingga 10.000 BPH.

Lapangan Kedung Keris (KDK), jelas Rexy, masuk wilayah Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur, diawali dari pemboran sumur.

3,5 Miliar US Dolar

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendukung penuh Lapangan KDK, dengan telah menyetujui rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Lapangan (KDK), Blok Cepu.

Untuk mewujudkan proyek KDK itu, disiapkan total investasinya 171 juta dolar, dan sampai saat ini semuanya berjalan sesua rencana serta lancar, jelasnya di Cepu.

“Investasi Lapangan KDK totalnya 171 juta dolar, kalau lapangan Banyu Urip 3,5 miliar US dolar,” jelasnya lagi.

Lapangan KDK, lanjutnya lagi, direncanakan berproduksi akhir 2019, dan jika bisa menghasilkan crude oil hingga 10.000 BPH, tentu volume produksi Blok Cepu akan terus meningkat.

Rexy menjelaskan, Lapangan KDK menjadi tambahan penting terhadap 729 juta barel minyak di Blok Cepu dari pengembangan Lapangan Banyu Urip.

Hak pengelolaan Blok Cepu, seperti diberitakan sebelumnya, dipegang oleh dua kontraktor, Pertamina EP Cepu dan EMCL. Keduanya sama-sama memiliki hak pengelolaan 45 persen, tapi operatornya dipegang EMCL.

Sedangkan yang 10 persen,  hak pengelolaannya miliki empat BUMD, masing-maisng PT Blora Patragas Hulu, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, PT  Asri Darma Sejahtera, dan PT Sarana Patra Hulu Cepu. (suarabaru.id/Hn)