blank
Salah satu rumah di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung yang mengalami kerusakan akibat bencana angina kencang yang melanda desa tersebut pada (3/12) sore kemarin. Foto: Dokumen BPBD Temanggung/ Suarabaru.id/ Yon

TEMANGGUNG-Bencana alam angin kencang kembali terjadi di wilayah Kabupaten Temanggung . Di awal bulan Desember ini tercatat sudah dua kali bencana alam angin kencang di kabupaten yang ada di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro tersebut.

Sebelumnya kejadian tersebut  di Dusun Gedegan, Desa Gedegan, Kecamatan Tlogomulyo dan   di Kelurahan Madureso, Kecamatan Temanggung pada Senin ( 2/12) kemarin, dan  bencana serupa  kembali terjadi  dan menerpa 73 rumah yang ada di wilayah  Kecamatan Kledung pada Selasa (3/12) sore.

“Ke-73 rumah yang terdampak bencana angin kencang tersebut berada di empat desa di wilayah Kecamatan Kledung. Yakni di Desa Tlahab, Jambu, Kruwisan dan Canggal,” kata Pelaksana tugas ( Plt) Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi,

Gito mengatakan, dari  73 rumah yang terdampak bencana tersebut  terdiri atas 61 rumah  mengalami rusak ringan dan 12 rumah lainnya  rusak sedang. Menurutnya, ke -73 rumah  yang rusak tersebut  sebagian besar berada di Desa Tlahap, yakni  sebanyak 61 yang terdiri atas 51 rumah rusak ringan dan 10  rusak ringan. Selain itu, di Desa Jambu terdapat tiga rumah rusak ringan.

“Sedangkan di Desa Kruwisan  terdapat satu rumah rusak ringan dan satu rusak sedang, serta di di Desa Canggal terdapat empat rumah rusak ringan dan satu rusak ringan,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebelum angin kencang tersebut terjadi, hujan deras melanda desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Wonosobo. Selang beberapa menit kemudian tiba-tiba  hujan disertai angin kencang,” ujarnya.

Salah satu warga Dusun Kalianggrung, Desa Tlahab  Sumarno menjelaskan, hujan mulai turun di dusunnya sekitar pukul 14.00 WIB namun tidak disertai angin. Selang beberapa saat kemudian, tiba- tiba dari arah timur angina kencang berhembus dan langsung  memporak porandakan rumah penduduk.

Ia menambahkan, di Dusu Kalianggrung rumah yang rusak  sebanyak 43 rumah dan di Dusun Tlahab sekitar 15 rumah. Ia menyebutkan 43 rumah rusak di Dusun Kalianggrung tersebut tersebar di  RT 20 sebanyak 26 rumah dan di RT 21 sebanyak 17 rumah rusak, sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap.Kemudian sebanyak 15 rumah rusak di Dusun Tlahab berada di RT 1 sebanyak tiga rumah dan satu musola, di RT 18 sebanyak 11 rumah.

Suarabaru.id/ Yon