blank
Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta beserta istri saat melihat langsung kondisi Kuswanto yang terbaring di tempat tidur pascaoperasi di lubang colostomy beberapa tahun silam. (Foto : Hana Eswe).

GROBOGAN – Kuswanto, pria pengidap kelainan tulang pinggul sejak berusia 17 tahun itu kondisinya kini memprihatinkan. Tak ada otot daging yang menempel pada tulang. Nyaris, tubuhnya seperti tinggal tulang belulang.

Sebuah dipan menjadi tempatnya sehari-hari menikmati hidupnya dalam kondisi terbaring.

Atas kondisi itulah, Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta beserta Kasdim Mayor Inf Nehemia juga jajaran Persit KCK Cabang XXXVIII yang diketuai Ny Asman Mokoginta menyambangi rumah Kuswanto di Desa Genengadal, Kecamatan Toroh, Senin (2/9).

Kehadiran Dandim beserta jajarannya membuat pria berumur 37 tahun ini bisa tersenyum lega. Pasalnya, sehari-hari Kuswanto hanya bisa terbaring di tempat tidur. Untuk melakukan aktivitas seperti makan, minum dan mandi harus dibantu pihak keluarganya.

Diceritakan pihak keluarga, awal Kuswanto menderita penyakit ini dimulai dari tulang pinggul yang sakit pada bekas operasi lubang colostomy pada tahun 1999 silam. Saat itu, pria kelahiran 3 April 1982 ini masih berusia 17 tahun.

Pada saat itu, Kuswanto melakukan operasi penyambungan tulang hingga dua kali. Di operasi yang kedua, yakni operasi pengambilan pen, terjadi pendarahan hebat dan sempat dirawat di ICU. Sadar dari koma bukannya bertambah baik, justru Kuswanto tidak dapat buang air besar karena terjadi kebocoran pada usus halus.

Kini, Kuswanto menggunakan pembuangan alternatif hasil operasi lanjutan. Namun, pihak keluarga memakaikan popok dewasa guna menampung buang air besar maupun kecil yang dilakukan Kuswanto.

blank
Ny Asman Mokoginta bersama anggota Persit KCK XXXVIII memberikan bantuan kepada Kuswanto dengan harapan dapat sedikit meringankan beban hidupnya. (Foto: Hana Eswe).

Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta mengatakan, kunjungannya bersqna jajaran guna memberi semangat bagi Kuswanto yang masih berjuang untuk hidup. Pihaknya berharap, dukungan ini menjadi cambuk bagi Kuswanto bahwa ia tidak berjuang sendiri.

“Harapannya semoga beliau cepat sembuh dan berharap pihak lain bisa ikut memberikan doa dan bantuan untuk kesembuhan beliau,” kata Asman Mokoginta.

Untuk sedikit meringankan beban, Ketua Persit KCK Cabang XXXVIII Ny Asman Mokoginta mewakili jajarannya memberikan tali asih. Bantuan itu diterima langsung Kuswanto.

Terlihat semburat bahagia dari diri Kuswanto saat menerima bantuan tersebut. Meski tak bisa duduk, Kuswanto mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut dari raut wajahnya.

suarabaru.id/Hana Eswe.