blank
Sekda Kota Magelang Joko Budiyono menyerahkan cinderamata kepada Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole , (Humas Pemkot Magelang)

MAGELANG- Sepertinya baru kali ini rombongan kunjungan kerja kehumasan Pemkot Magelang disambut meriah oleh tuan rumah. Rombongan yang dipimpin Sekda Joko Budiyono disambut lengkap tidak hanya oleh Bupati Sumba Barat Nusatenggara Timur (NTT) Agustinus Niga Dapawole beserta Ketua Tin Penggerak PKK Mety HW Monteiro Dapawole, tetapi juga forpimda dan kepala OPD.

Alasan bupati, karena rombongan dari Kota Magelang lain dari biasanya.

Dia mengatakan, kebanyakan rombongan tamu hanya terdiri jajaran eksekutif dan legislatif.

‘’Saya baca suratnya ternyata  tamu dari Pemkot Magelang membawa banyak wartawan dari media cetak, radio, TV dan media online. Hal ini yang membedakan dengan rombongan tamu lainnya,’’ tuturnya Senin malam (26/8).

Dengan banyak wartawan yang ikut, lanjut bupati, maka harus disambut meriah. ‘’Daerah saya pasti diliput dan disiarkan oleh berbagai media, sehingga membantu promosi Sumba Barat.  Karena itu, saya minta supaya penyambutannya meriah,’’ kata Agustinus di rumah dinasnya Waikabubak.

Bupati juga menyerahkan cinderamata kain tenun Sumba kepada rombongan Pemkot Magelang.

Pada acara ramah tamah tersebut Forum Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Magelang  menawarkan kerja sama pelatihan untuk peningkatan produktivitas pelaku UMKM Kabupaten Sumba Barat.

‘’Kami mengundang pelaku UMKM di sini untuk menjalani pelatihan di Kota Magelang, atau kami melakukan pelatihan di sini,’’ ujar Ketua Forum UMKM Kota Magelang Iwing Sulistyawati.

Dia mengatakan hal itu didampingi Seksi Pelatihan Forum UMKM Kota Magelang Esti Widayati.

Selain mengurus forum itu, Iwing juga pelaku UMKM batik di Kota Magelang, sedang Esti perajin aneka makanan olahan berbahan sayuran menjadi keripik dan krispi dengan berbagai macam varian.

Berbagai produk UMKM Kota Magelang juga disajikan dalam pemaparan di rumah dinas Bupati Sumba Barat di Kota Waikabubak itu.

Antara lain batik dengan motif khas Kota Magelang, ‘Water Torn’ (menara air), burung gelatik dan bunga-bunga.

Juga dipamerkan makanan keripik lompong, terung, wortel, pare, timun, manisan terung, keripik tempe,  sirup jahe merah, kerupuk daun singkong dengan rasa seperti paru.

‘’Kami olah secara kreatif dan inovatif, apapun bisa jadi makanan yang menarik dan sehat. Keripik sayur solusi anak-anak yang tidak suka makan sayur, seperti terung yang diproses manual menjadi krispi,’’ tutur Esti.

Forum UMKM Kota Magelang  sudah beberapa kali berbagi keterampilan dan pelatihan produksi, termasuk pengemasan dan pengurusan izin produksi serta kehalalan dengan pelaku UMKM di sejumlah daerah di Indonesia.

‘’Kami siap berbagi ilmu dengan daerah-daerah lain, mereka magang ke kita. Antara lain dari Kalimatan, kami diundang juga ke Pekanbaru, Riau dan Bagansiapiapi,’’ terangnya.

Esti mengatakan, bahan baku untuk produk olahan makanan bisa menyesuaikan dengan potensi dan kekayaan sayuran atau bahan makanan di berbagai daerah.

Esti menambahkan, aneka produk makanan UMKM Kota Magelang sudah memiliki izin dan syarat halal, sehingga layak diterima di berbagai pasar, baik tradisional, modern dan ekspor dengan harga yang   bersaing dan terjangkau konsumen.

‘’Kemasannya juga kami perhatikan, termasuk ada yang sudah tiga bahasa. Yakni Indonesia, Inggris  dan Mandarin,’’ tuturnya.

Iwing dan Esti kemudian mempersilakan Bupati Sumba Barat dan kepala OPD mencicipi aneka makanan produk UMKM Kota Magelang.

Sekda Joko Budiyono menyerahkan cinderamata berupa batik motif Magelang kepada Bupati Agustinus. Dia juga menjelaskan tentang berbagai potensi Kota Magelang dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu, serta berbagai capaian prestasinya selama ini.

‘’Kami mengembangkan diri menjadi kota jasa, antara lain kesehatan, pendidilan dan perdagangan, termasuk UMKM dan pariwisata,’’ ungkapnya.

Bupati Agustinus Niga Dapawole menyambut positif tawaran kerja sama pelatihan pengembangan UMKM tersebut.

‘’Tentu kami menyambut baik tawaran ini. Kami i akan kirim Tim Penggerak PKK untuk melihat UMKM di Kota Magelang. Kami juga akan undang mereka untuk melatih di sini, supaya lebih banyak pelaku UMKM di sini yang bisa ikut dari semua kecamatan (enam kecamatan di Sumba Barat, red.),’’ terangnya sembari menambahkan, potensi Sumba Barat adalah pertanian, pariwisata dan seni budaya. (hms)

Editor : Doddy Ardjono