blank
Foto kenangan, saat Presiden RI Joko Widodo bertamu di keddiaman Mbah Maimun Zubair, Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.(suarabaru.id/Avian)

REMBANG – Masyarakat Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kini telah kehilangan seorang kiai sepuh dan ternama, yakni Kiai Maimun Zubair. Pengasuh pondok pesantren Al-Anwar, Sarang itu saat menunaikan ibadah haji di Mekkah.

Kabar meninggalnya Mbah Maimun dibenarkan oleh salah satu putranya, yakni H Majid Kamil. “Iya, saya mendapat kabar dari Mekkah, abah meninggal,” ucap Majid Kamil yang kini menjabat sebagai ketua DPRD Rembang.

Dia melanjutkan, kabar duka itu juga didapat langsung dari kakak kandungnya, yaitu Taj Yasin, yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah. Kyai Maimoen Zubair dikabarkan wafat di Rumah Sakit An Noor Saudi Arabia, Selasa (06/08) pukul 04.17 waktu setempat. Ulama kelahiran 28 Oktober 1928 itu, wafat pada usia akan menginjak 91 tahun.

Saat dikonfirmasi, Majid Kamil membenarkan jika ayahnya adalah salah satu tokoh sepuh di PPP yang menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah. Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun.

Secara nasional, nama Mbah Maimun Zubair cukup di kenal. Beliau juga dekat dengan berbagai kalangan. Beberapa tokoh nasional pernah datang di pondok pesantrennya, termasuk presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut Majid Kamil, Mbah Maimoen Zubair sempat sakit dan dirawat di Rumah Sakit An Noor, Saudi Arabia. Namun, Selasa (6/8), pukul 04.17 waktu setempat, Mbah Maimoen Zubair meningal sehabis salat subuh. Atas kesepakatan keluarga, jenazah dimakamkan di Mekkah.

“Abah (Mbah Maimun Zubair) kelahiran 28 Oktober 1928. Jadi beliau wafat pada usia menginjak 91 tahun,” kata H Majid Kamil.

Terpisah, Bupati Rembang, Abdul Hafidz kepada suarabaru.id menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya  Mbah Maimun Zubair di Mekkah.

“Saya, masyarakat Rembang, bahkan masyarakat Indonesia, merasa kehilangan atas meninggalnya Mbah Maimun Zubair. Beliau merupakan sosok kiai sepuh yang sangat moderat, dan mudah bergaul dengan siapa saja,” terangnya.

Semasa hidupnya, Mbah Moimun Zubair  menjadi panutan masyarakat Rembang, utamanya para santrinya.  Beliau memiliki kepribadian yang santun dan ramah terhadap siapa saja.

Bupati mengaku, terakhir kali bertemu Mbah Maimoen Zubair di kediamannya Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, sebelum berangkat haji. Tak ada firasat apapun kala itu. Ia menerima kabar duka kali pertama dari pihak keluarga.(suarabaru.id/Avian)